17. Teka-teki baru

1.7K 146 18
                                    

Saya senang mengenalmu,
Saya sedih jika harus kehilanganmu.
-Langit Madaharsa.


☆☆-☆☆

Pagi ini Lea dan Aurora sedang di kantin sekolah, mereka bercerita soal masalah yang sedang menimpa Aurora sekarang.

Lea mengelus-elus pundak Aurora, ia khawatir terhadap Aurora sekarang. "Ra, sabar ya semuanya pasti akan baik-baik aja jangan terlalu dipikirin"-Ujarnya menenangkan Aurora

Aurora menghela nafas dalam-dalam, "Iya Le, gue juga udah gak terlalu pikirin lagi"

Tak lama kemudian derum suara dan klakson  motor mulai terdengar dari luar pagar Sma, sekolah yang awalnya hening menjadi riuh, Aurora dan Lea melihat kearah pagar, ternyata kelima inti Paluska memasuki kawasan sekolah.

Tapi kali ini ada yang berbeda, kelima nya kompak memakai jaket kulit hitam khusus inti dan disana juga Aurora melihat Satria memegang bendera hitam berlogo burung Rajawali yang terlihat sangat mengagumkan, dan seperti biasa Langit datang dengan pakaian acak-acakan serta dasi yang ia balutkan di tangan kanannya

"Le, kok mereka hari ini beda banget ya?"-Tanya Aurora heran

"Oh, kata Andrean malam tadi mereka hari ini mau adu lawan sama David"

"David ketua Dexion lagi?"

Lea mengangguk, "Iya lah, siapa lagi kalo bukan dia?"

"Ohh"-Jawabnya ia tersenyum melihat betapa berwibawa nya Langit hari ini, Aurora sangat kagum melihatnya

Namun Senyum yang terukir di wajah Aurora perlahan-lahan pudar saat melihat kedatangan seorang gadis primadona mendekati Langit, tidak hanya itu ia juga melihat Langit tersenyum merangkul pinggang gadis itu.

Lea yang sudah merasa tak nyaman pun mengajak Aurora pergi dari sana, "Ra kekelas yuk? Udah mau Bell nih"-Ajaknya berdiri

Aurora tersenyum tipis dan mengangguk mengiyakan, mereka berjalan melewati lorong lorong kelas lain.

Ditengah perjalanan Aurora menanyakan sesuatu kepada Lea, "Le kayaknya buruk banget ya diri gue di mata Langit sekarang?"-Tanya nya menatap Lea sebentar

"Gue juga gak tahu Ra, Langit orang nya susah ditebak"

"Padahal gue udah berusaha jelasin yang sebenarnya kemarin, tapi tetep aja dia lebih percaya sama apa yang dia lihat"

"Terus lo diapain sama Langit?"

"Dia marah-marah sama gue, dan dia juga bilang kalo gue murahan Le"

Jawaban Aurora sontak membuat Lea membelalakan matanya tak percaya, "Lo seriusan? Gila banget tuh si srigala, kalo gue jadi lo ya Ra, udah gue tampol tuh si Langit"

"Namanya juga sayang Le, coba aja kalo Andrean yang ngomong kayak gitu pasti lo juga akan diem aja kan?"

"Iya juga sih, udahlah Ra gausah lo bahas lagi sekarang lo harus move on dari Langit oke?"-Perintahnya menunjukkan jari jempolnya kepada Aurora.

"hm"

-

Langit dan lain-lain memasuki kawasan sekolah, ada banyak siswa/i meneriaki namanya tetapi Langit diam tidak menggubris mereka, Karena baginya itu adalah hal yang sudah biasa

𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang