23. Sakit

2.1K 135 180
                                    

Cerita ini ga layak dibaca orang yang ga bisa open minded, yang di atas foto Langit ya.

Buat kalian jangan jadi siders ya, vote dan ramein kolom komentarnya!

"Namanya, Langit Madaharsa. Lelaki berdarah Turki yang mempesona, lelaki yang selalu menjadi tameng bagi para anggotanya."

☆☆-☆☆

Bu Dewi sedang menjelaskan pelajaran nya, saat ia sedang menjelaskan tiba-tiba ia melihat Langit yang hanya diam sembari menutup mukanya dengan kedua tangannya

"Heh Langit! Sedang apa kamu?"-Tanya bu dewi sedikit marah

"Ibu nanya saya?"-Tanya Langit cengo

"Iya kamu lah! Siapa lagi?, sedang apa kamu?"

"oh saya tadi lagi tidur tidur santai aja bu, emang kenapa?"

Bu Dewi mengusap dadanya, "Kamu itu ya kayak gak ada didikan aja, ngejawab guru kayak gitu kamu tahu kan itu gak sopan?, kamu tahu kedudukan kamu itu disekolah kan?"

Langit mengangguk cepat, "Tahu kok bu, kedudukan saya disekolah ini sebagai anak murid terganteng seantero Indonesia kan?"-Jawab Langit membuat gelak tawa dikelasnya

"BWAHAHAHAHA GILA COY LANGIT PEDENYA TINGKAT INTERNASIONAL UNTUNG BENERAN GANTENG HAHAH"-Celetuk Madon yang tertawa paling besar disana

"Diem lo!"-Perintah Langit saat melihat teman kelasnya tertawa

"HEH HEH KOK JADI RIBUT SIH!, KAMU TUH YA LANGIT NANTI SAYA ADUKAN KE PAK GEMA BARU TAHU RASA KAMU YA!"-Ancam bu Dewi yang sudah tak tahan lagi

Langit berdiri ditempat, "silahkan aja sana, nanti juga ibu saya aduin ke ayah saya biar kena pecat dari sini " Langit mengancam balik bu Dewi tanpa rasa takut sekalipun

Bu Dewi diam seribu bahasa, "dasar tukang adu kamu!"

"Dih orang ibu juga suka ngadu sama pak Gema"

Mendengar itu bu Dewi hanya bisa menggeleng kepalanya, "kalo bukan anak orang ganteng aja udah ibu jewer kamu itu Langit"-Gerutu bu Dewi yang duduk sembari memegang kepalanya yang pusing

"Saya denger lo Bu"

"SERAH LANGIT SERAH!"-Seru Bu Dewi yang sudah tersulut emosi

"gitu dong kan sama-sama enak kitanya"

"Sakarepmu!"

-

"Aurora sini maju"-Panggil bu Sukma yang memiliki wajah yang cantik, ia masih muda Bu Sukma juga baru mengajar dua tahun yang lalu di Cakrawala

"Iya kenapa bu?"-Tanya Aurora berjalan mendekati bu Sukma

Bu Sukma tak menjawab ia malah memberikan satu buku paket dan dua buku tulis kepada Aurora

Aurora menerima itu namun dahinya mengernyit saat melihat nama di buku itu

"La ngit Madaharsa, Langit Madaharsa?"-Ejanya sedikit terkejut

𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang