4.hidden wounds

4K 279 18
                                    

Apa kabar semuaaa!!?🖤🖤

Absen sesuai bab yang kalian suka yok!

Udah siap!?

"Yang berhak bahagia itu, kita umat manusia."-Street Emperor.

☆☆-☆☆

Langit baru saja sampai, ia melihat ayahnya sedang memegang kertas dengan raut wajah yang marah, namun ia tidak peduli, Langit langsung saja masuk melewati ayahnya.

"Langit!" Panggil ayahnya di ruang tengah

"Langit! Kamu dengar saya tidak!?" dengan wajah yang lesu Langit berbalik melihat wajah ayahnya

"hm?"

"Kamu berantem lagi disekolah!?" Tanya ayahnya

"Kalo iya kenapa, kalo enggak kenapa?"

Bugh
Bugh
Bugh

Langit mendapatkan serangan mendadak dari sang ayah, ia tersungkur jatuh

"Bangun kamu!, dasar anak kurang ajar!" Langit menuruti perintah ayahnya, ia berdiri dan tersenyum, senyuman paksa agar ia tidak terlihat lemah

"Apa yang kamu dapat dari berantem ha!?"

"Bisa tidak kamu jangan mempermalukan saya sebagai donatur tetap disana!?"

"Kalo saya tidak bisa, lantas mengapa?"

Plak!

"Tidak bisakah kamu menuruti perintah saya sekali saja Langit!?"

Langit terpejam sebentar menahan rasa sakit "Bisa, kalo anda juga menuruti perintah saya, jangan membawa wanita-wanita bayaran anda datang kesini lagi, bagaimana?"

Madaharsa terdiam, mengatur emosinya

"Kenapa anda diam? Anda tidak bisa?, jika anda saja tidak menuruti permintaan saya, jangan menyuruh saya untuk menuruti perintah Anda, Tuan Madaharsa."-Ujar Langit sembari menyisihkan darah yang terus mengalir dari sudut bibirnya

Fyi:Langit tidak memanggil ayahnya dengan kata "Papa" lagi semenjak ibunya sudah tidak ada

Madaharsa tidak menjawab, Lantas Langit beranjak pergi menuju kamar nya, tidak lama dari itu ia menuruni anak tangga, Langit mengambil Jaket Kulitnya nya dan kunci motor, ia beranjak keluar dari rumah

"Mau Pergi kemana kamu Langit"

"Mau kemana pun saya pergi, anda juga tidak peduli jadi jangan menanyakan hal bodoh seperti itu lagi"

"Saya pergi, Assalamualaikum"-Pamit Langit.
jujur saja didalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat menyayangi ayahnya, hanya saja semenjak kepergian ibunya, hubungan Langit dan Madaharsa tidak lagi membaik

*****

Suara derum motor terdengar didepan gedung Paluska, membuat keempat inti menoleh kearah pintu markas

𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang