16.Di tuduh

1.8K 147 19
                                    

Sebelum baca, ayo kita sama-sama memberikan satu kata untuk Kenta

Btw ini udah masuk konflik ya

"Kalian akan dihargai, dimata orang yang tepat."
-Cakrawala series 1.

☆☆-☆☆

Aurora mengernyitkan dahinya bingung, "Bos? Maksudnya? At- oh jangan-jangan lo disuruh ya sama orang!?"-Tanya Aurora mendekati Kenta

Kenta mensejajarkan dirinya dengan Aurora sembari tersenyum licik, "Kalo iya kenapa hm? Gak suka? percuma lo marah Ra, Langit udah benci sama lo sekarang"-Ucap Kenta berjalan meninggalkan tempat itu

Aurora menggenggam tangannya erat menahan emosinya, "Jahat lo Ken!, nyesel gue pernah jadi temen lo dulu!"-Teriak Aurora melihat kepergian Kenta

Kenta mendengar teriakannya tetapi ia hanya diam dan terus berjalan.

Aurora melirik jam tangannya, sekarang sudah pukul 16:30, ia mengambil tas nya dan pergi meninggalkan sekolah.

Ia berjalan dari sekolah menuju Vintage cafe tempatnya bekerja, seharusnya ia bersama Hana sekarang tetapi karena piket kelas ia harus pulang lebih akhir.

"Abang ojek gak ada, handphone lowbat, astaga bisa-bisa telat gue ke Cafe"-Cicit nya

"Woi Ra!"-Panggil seseorang dibelakangnya, Aurora berbalik ia menyipitkan matanya melihat orang tersebut.

"Galih?, lo ngapain disini?"-Tanya Aurora saat Galih mendekat

"Gue mau ke markas, lo sendiri?"-Tanya Galih mensejajarkan langkahnya

"Gue mau ke Cafe, tapi handphone gue lowbatt jadi gak bisa pesen ojek online"

Galih mengangguk paham, "Yaudah gue anter aja mau?"

"Ih gausah, nanti ngerepotin lo lagi"-Tolak Aurora cepat

"Udah sans aja, lagian juga gue gak bawa motor sih hehe, cuma bisa temenin lo kesana sambil jalan aja"-Ujar Galih menggaruk kepalanya yang tak gatal

Aurora tersenyum, "Gapapa kali, oh ya kok lo gak sama rombongan lo?"-Tanya Aurora sedikit penasaran

"Andrean, Satria, sama Edo udah duluan di markas, kalo Langit"-Galih menggantungkan ucapannya dan menghela nafas berat, "Kalo Langit dia lagi sama Adriana"-Jawabnya.

"Oh", Wajah Aurora yang awalnya biasa-biasa saja berubah menjadi agak murung, membuat Galih merasa tak enak.

"Udah Ra, gausah lo pikirin Langit kan mereka emang udah temenan dari lama, lo sans aja lagian Langit juga gak mau sama Adriana"

Aurora tersenyum tipis, "Kita gak tahu isi hati orang Gal"

"Iya sih, udah ah ngapain galau galau gak jelas, mending lo masuk noh ke Cafe nanti telat dipecat ga ada duit lagi kan lo, gabisa ngepet lagi"-Cerocos Galih polos

Pletak!

"Eh Gal! Enak aja lo, gue gak pernah ngepet ya! Dasar item bau lagi!"-Omel Aurora yang langsung meninggalkan Galih tanpa pamit

𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang