Mendengar penjelasan panjang yang Madaharsa berikan membuat Zera dan Langit hanya bisa mengangguk sembari menganga tak percaya dengan apa yang telah terjadi
"Ini gila" Cetus Langit masih tak percaya
"Gila pake banget ini mah" Timpal Zera dengan reaksi yang sama dengan Langit
"Gimana mau langsung kerumah sakit sekarang?" Tanya Madaharsa
Keduanya mengangguk setuju lalu dengan mobil Madaharsa mereka pergi kerumah sakit
-
Langit membuka pintu kamar Aurora "Lah kok rame? Aurora udah bangun? Lo semua udah tau ya?" Tanya nya bingung saat melihat inti Paluska dan keempat teman Aurora termasuk Adriana, Zayyan berada dikamar Aurora
"Suprise hehehe" Ucap Aurora membuka pembicaraan, Langit mendekat kearahnya "Kamu tidur lama banget tau Ra" Ungkap Langit duduk dipinggir kasur Aurora "Ya mau gimana lagi orang sakit yang penting sekarang udah bangun kan gak tidur lagi?" Langit mengangguk setuju dan tersenyum manis
"Will you marry m-"
"ET DAH NI BOCAH SORI AYEM ANTI ROMANTIK" Cetus Galih "Heh pocong si Langit lagi me mengungkapkan perasaannya kali sama Aurora mangkanya begitu lagian lo ganggu ganggu aja!" Kesal Edo menyentil dahi Galih sedikit kuat "Masalahnya dia bilang will you marry me bukan will you be my girlfriend bodoh! Yakali dia mau nikah sekarang lulus aja belom!"
"Udahlah positive thinking aja, mungkin Langit mau kawin dulu baru nikah ya gak Lang?" Tanya Satria menaik turunkan alisnya
SIALAN
"Bisa-bisanya lo sat mikir kawin dulu baru nikah tapi sabi lah kalo Aurora nya mau ya gak Ra?"
"GALIH GUE BELUM SEMBUH LOH YA JANGAN BIKIN GUE KESEL MULU!"-Geram Aurora memarahi Galih agar laki-laki itu berhenti
"Udah udah ih jangan bikin malu ribut dirumah sakit kayak gini Galih juga udah lo diem aja deh jangan berulah terus" Lerai Lea kesal
"Iye Lea iye gue diem ni hemmm"
Suara mulai hening tidak ada yang berani membuka suara
"Acara mengheningkan ciptanya udah selesai kan? Gue mau cabut dulu" Ucap Andrean
"Mau ngapain An?" Tanya Langit bingung
"Beberapa minggu lagi kita udah lulus SMA, gue sama Satria mau persiapin acara akhir tahun Paluska"
Deg.
Wajah para anggota Paluska langsung berubah secara mendadak"B-beneran An?"-Tanya Galih dengan nada misterius
Andrean tersenyum dan memegang sebelah pundak temannya "Gaada yang tetap didunia ini Gal, apapun yang singgah akan pergi pada waktunya" Katanya meyakinkan
Edo mengangguk pelan sembari tersenyum paksa "Beberapa minggu lagi kita perpisahan artinya angkatan lama harus digantikan angkatan baru kan An?"
Andrean mengangguk "Jangan sedih ini cuma akhir kisah untuk kita bukan untuk Paluska, Bendera Paluska akan tetap berdiri kokoh walaupun tanpa kita karena gue yakin angkatan angkatan baru akan menjunjung tinggi jiwa kesolidaritasan nya sama seperti kita dulu untuk mempertahankan dan mengharumkan nama Paluska"
Langit berdiri "Urus apa yang mau lo urus An, dan lo semua bantuin Andrean untuk urusan Aurora biar gue, bang Ares, Hana sama Zera aja"
"Eumm maaf ya kayaknya gue gak bisa deh Lang" Tolak Hana halus
"Kenapa Han?"-Tanya Aurora
Hana tersenyum "Mau bantuin Satria hehehe"
Muka Aurora mendadak tanpa ekspresi "Serah lo deh ikut tuh gebetan lo sana hush" usir Aurora kesal
-
"Papa udah lama disini?" Tanya Langit melihat ayahnya diluar kediaman Aurora
Fyi:yang nanya kenapa Madaharsa gak ada di RS padahal mereka pergi bareng karena Madaharsa cuma nganter doang terus pergi karena masih ada urusan dikantor polisi
Madaharsa melirik jam tangannya "Enggak, Baru beberapa menit, Aurora apa kabar kamu?"
"Aku baik, ayo masuk aku juga kangen suasana kost-an"
Mereka berbincang bincang cukup lama, ada banyak yang mereka bahas dari hal serius hingga hal yang konyol
"Oh ya Aurora kamu jangan khawatir sama nilai mu disekolah karena kamu lulus dengan nilai yang sangat baik"
"Loh kenapa bisa gitu?"
"Sebelum kamu masuk rumah sakit ada banyak prestasi yang kamu dapatkan seperti olimpiade yang sering kamu ikuti, semua itu nilai plus untuk kamu masuk kuliah, sertifikat sertifikat prestasi kamu semuanya ada di Papa Aurora biar aman"
Aurora hanya bisa mengangguk mengiyakan karena apapun yang ada di Madaharsa adalah terbaik
"Kalau begitu saya mau pergi masih ada urusan, Langit sama Ares masih mau disini atau ikut saya ke kantor polisi?"
"Hmm aku sama bang Ares kayaknya disini aja deh Pa, soalnya habis ini kita mau ke markas Paluska ada urusan"
"Acara akhir tahun?"
Langit mengangguk "Yasudah saya duluan, Aurora kamu jaga diri kamu baik baik ya kalo ada apa-apa cepat hubungi saya atau Langit"
"Baik Pa, hati hati"
"Kalo gitu aku sama bang Ares juga izin cabut ya Ra masih ada urusan soalnya"
"Yaudah hati hati kalian jangan ngebut dijalan nanti ada apa-apa"
"Oke bye"
☆☆-☆☆
Sengaja dibuat sedikit karena mau double update hehe see you next chapter!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍
Teen Fiction[PLOT TWIST BERADA HAMPIR SETIAP CHAPTER, FOLLOW SEBELUM MEMBACA]✔️ -Cakrawala Universe- "Hargai pendapat saya sebagai ketua!" • • • Ini tentang Langit Madaharsa, lelaki yang paling ditakuti diarea Cakrawala, lelaki yang kejam, dingin dan penuh int...