5.Persiapan.

3.5K 253 24
                                    

Absen dulu yaaa, sesuai angka kesukaan kalian!🖤🖤

Udah siap belom untuk vote dan meramaikan kolom komentar!??

"Kalah atau mati"-Langit Madaharsa.

☆☆-☆☆

Pagi ini Aurora akan pergi ke pasar, ia ingin membeli sesuatu, namun mau tak mau ia harus melewati jalan cempaka, atau yang diberi julukan jalan keramat.

"Kalo gue lewat jalan Cempaka, gue bakal ketemu anak Dexion gak sih?"

"Tapi kalo gue gak lewat jalan itu, gue gak bisa ke pasar dong?, duh gimana ya?" Aurora menggigit bibir bawahnya, ia mencoba mencari jalan keluar

"Atau kalo gue ketemu anak-anak Dexion, gue lari aja kali ya?" Aurora terus berkelahi dengan pikirannya, ia akhirnya memutuskan untuk melewati jalan itu

Jalan Cempaka sangat lah sepi, tidak ada yang berani lewat jalan itu, Aurora terus berjalan ia berharap agar tidak bertemu anggota Dexion ataupun Paluska, namun harapan hanya sebuah harapan, tanpa Aurora sadari ada dua laki-laki diseberang sedang memperhatikannya

"Shut Vid, siapa tuh berani-beraninya lewat jalan ini? Cewek lagi"-Tanya William sedang duduk bersama David dibawah pohon kelapa

David menggidikkan bahunya "Gak tahu"

"Atau jangan-jangan dia anak Sma Cakrawala ya?"-Tanya William membuat David menyipitkan matanya

"Eh iya itu anak Cakrawala, itu temennya pacar Andrean"-Sambungnya

David tersenyum simpul "Ayo kesana, kalo emang dia anak Cakrawala bagus dong" ujarnya berdiri menghampiri Aurora

"Hai cewek, sendirian aja nih?"-Tanya William mendekat pada Aurora

"Tuh kan, coba aja lo ikutin kata Malaikat jangan kata setan pasti gak gini nih, gak ada orang gitu mau nolongin gue????" Ucap Aurora dalam hati, ia sudah berancang ancang berlari, namun David lebih dulu menahan tangannya

"Eh, mau kemana? Main-main aja dulu"-Goda David menggenggam tangan Aurora kuat

"Main aja sana lo sendirian!"-Tolaknya membuat David menggenggam tangannya lebih kuat

"Akh, lepasin gak!"-Rintih Aurora mencoba melepaskan tangannya

"Lumayan lah buat malam ini"-Ujar William melirik David

Aurora membulatkan matanya mendengar ucapan William "Enak bener tuh monyong ngomong" umpatmya dalam hati

Aurora masih mencoba melepaskan tangannya, semakin ia mencoba semakin juga David menggenggam nya kuat, Aurora sudah pasrah

"Lepasin tangannya"-Perintah seseorang dengan suara yang berat, ia berjalan mendekati ketiga orang itu.

"Gue bilang lepasin!, lo denger gak!?"-Perintahnya sekali lagi, David melepaskan tangan Aurora

Dengan cepat Aurora berlindung dibalik laki-laki itu, ia lega ternyata laki-laki itu menolongnya

"Curang banget main lo ya kayaknya?"-Tanya laki-laki itu

𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang