22. Lorong penghubung

1.7K 135 142
                                    

Absen dulu ya buat yang selalu nungguin cakrawala series 1 up

Udah siap ngevote dan meramaikan kolom komentar belum?

☆☆-☆☆

Mendengar itu Langit menghentikan langkahnya mendadak membuat teman-teman dibelakangnya juga ikut berhenti.

"et dah Lang, kalo berhenti tuh ngomong dong jangan kayak gini aelah lu mah"-Cibir Edo tepat dibelakang Langit

"Shut!" Perintah Langit yang masih Setia menatap sudut samping kanan disebrang nya

"Apa sih shat shut shat shut gak jelas lu"

Langit memutar bola matanya malas, "Diem bego! gue mau denger percakapan mereka"-marahnya, ketiga temannya mengikuti arah tunjuk Langit mereka melihat kedua gadis sedang berbincang di sudut lorong seperti berbicara sesuatu

"Lah ngapain yak mereka berdua nyudut disana kayak mau maling aja"-Oceh Edo yang fokus menatap keduanya

Oke baiklah Langit sudah kesal sekarang, ia berbalik dan menoyor kepala Edo agak keras membuat raja buaya itu merintih kesakitan, "Gue gorok lo lama-lama Do, udah diem lo" dengan cepat Edo mengangguk

"Gue lihat Kenta kesakitan di uks anjay hahaha, kasian bat tuh anak mau banget dikibulin"

"Bagus dong, kalau gitu gue gak perlu lagi capek capek buat bikin Langit percaya sama gue, dia juga udah percaya sekarang"

"iya sih, btw gue pikir Langit bakal percaya sama Kenta ternyata enggak, kayaknya Langit mudah juga ya di hasut, lo hasut terus aja Ad si Langit lagian dia juga gak tahu kan"

"Langit itu bukan gak tahu ly, tapi dia itu bodoh! Mau banget percaya sama gue, tapi jujur gue seneng sih lihat Aurora sama Kenta jadi bahan marahan si Langit seenggaknya saingan gue udah gak ada sekarang"

"Bener tuh, yaudah yuk pergi takutnya ada yang nguping kan bahaya"

Lalu keduanya pergi dari sana, sepertinya mereka sama sekali tak melihat ataupun merasakan kehadiran Langit dkk disana.

Keempat inti syok saat mendengar kabar itu, mata Langit terbelalak lebar sangat tidak dipercaya bahwa orang yang selama ini disampingnya adalah orang yang sudah berusaha merusak hubungannya dengan Aurora.

Dada bidang Langit naik turun ia mengepal tangannya kuat, lalu

BRAK!
BRAK!

"Anjing bangsat!"-Teriaknya memukuli dinding itu hingga membuat tangannya mengeluarkan darah segar

Andrean dan Satria berusaha untuk menenangkan dirinya tapi itu hanya sia-sia kali ini dia tidak bisa ditahan oleh siapapun

"Udah bodoh tangan lo udah berdarah!"-Seru Andrean yang masih berusaha menarik Langit menjauhi dinding itu

"Woi Lang tangan lo udah darah berhenti tolol!"-Timpal Satria, pedes juga ya Sat kata-kata lo:)

"AKH! gue bego gue bodoh gue gak guna! Bisa-bisanya gue lebih percaya Adriana dari pada Aurora!"-Teriak Langit menyentakkan kedua tangan temannya yang berusaha untuk menenangkannya

𝙎𝙏𝙍𝙀𝙀𝙏 𝙀𝙈𝙋𝙀𝙍𝙊𝙍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang