16. Rencana Mama Mertua

17.5K 1.1K 12
                                    

Hanya CUPLIKAN. Part lengkap bisa dibaca di KBM app dengan judul yang sama: Dijodohkan dengan Adik Suamiku. Sudah sampai part 18

"Tunggu!" suara Galang menghentikan langkahku.

"Tak usah kau hubungi adikmu itu. Saya antar kamu pulang."

"Ih siapa sih yang menghubungi dia, lagi buka aplikasi ojol juga," aku berbohong, daripada habis diledekkin Galang lagi.

"Ngga usah ge-er," kata Galang ketika langkahnya sudah sejajar denganku.

"Bang Wira yang suruh. Katanya supaya kita bisa lebih mengenal," sambungnya diikuti tawa sinis, "Huh, ada-ada aja bang Wira."

"Cuma berdua? Nggak sama Pak Parlan?" aku menoleh kanan kiri mencari sosok sopir kantor yang biasanya mengantar Pak Wira ataupun Galang.

"Tidak perlu! Saya bisa nyetir sendiri." Dih sombong!

"Ngga takut kesasar kaya waktu itu Pak?" sindirku.

Galang menghentikan langkahnya menatapku, "Kamu tahu kan ada teknologi yang bernama Google Maps."

Aku menarik napas kesal, "Bapak juga tau kan ada teknologi yang namanya alarm HP, ngapain pakai asisten segala untuk ngingetin jadwal. MANJA!" balasku.

"Cerewet! Cepet masuk mobil!" 

Meski kesal kuturuti juga perintahnya.

Lima menit pertama di mobil, hening. Hanya terdengar suara lagu lamat-lamat dari tape mobil yang dibawa Galang.

Lima menit kedua aku kesal, ngga tahan diem-dieman kaya gini.

"Bisa gitu ya saling mengenal dengan diem-dieman," celetukku.

"Berasa ilmu kebatinan!"

Senyum sinis khas Galang kembali dimunculkannya.

"Kamu boleh tanya duluan," katanya.

"Tanya apa?"

"Ya tanya apapun yang ingin kamu ketahui tentang saya."

Cih, kaya orang sedang taaruf mau mengenal calon pasangan hidup saja!

"Boleh nanya apapun?" tiba-tiba aku teringat satu hal yang bikin aku penasaran. Kesempatan nih!

"Hem," jawabnya.

"Cewek yang waktu itu datang ke Café, Marini kan?"

*********************

"Mamaaa..." Rania berteriak girang ketika melihatku, meninggalkan mainannya dan menghambur memelukku.

"Assalamualaikum Rania, lagi main apa?" tanyaku.

"Waalaikum salam, main bongkal pasang," Rania menunjukkan mainannya yang berhamburan di depan TV.

"Eh Mamanya Rania udah pulang," Mama keluar dari kamar.

"Gimana acaranya tadi Nad? Lancar?"

"Alhamdulillah lancar Ma.."

"Oh iya, Mama dapat hadiah dari kuis radio loh Nad!"

"WAh apa hadiahnya Ma?"

"Ini dia!" Mama menyambar amplop panjang putih yang ada di samping TV.

Isinya ternyata selembar voucher makan senilai Rp.200.000 dari Café ternama di daerah Gombel.

"Nih!" Mama menyerahkan voucher di tanganku.

"Besok biar Arman jemput ya."

"Mama mau ajak Nadia ke sini? Wah makasih Ma..."

"Bukan Mama, tapi Arman. Mama ngga ikut," jawab Mama.

"Jadi cuma kami bertiga dong?"

"BERDUA. Hanya kamu dan Arman," tukas Mama sambil tersenyum.

"Rania mau mama ajak belanja di mall besok," sambungnya.

Berdua? Aku dan Arman saling pandang. Menolak titah Mama, mungkinkah?

Lanjut post cuplikan di sini atau saya tunggu di aplikasi sebelah aja nihh? Hehe.

Dijodohkan dengan Adik SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang