^-^*^-^
Berita kepulangan para pasukan yang dikirim untuk memberantas pemberontakan di bagian utara kerajaan werewolf diberitahukan secara mendadak malam ini. Seisi kastil menjadi luar biasa sibuk setelah mendengarnya. Para pelayan berlalu-lalang menyiapkan tempat beristirahat untuk pasukan yang kembali. King Edmund memanggil seluruh healer di kerajaan untuk mengobati prajurit yang terluka di medan perang.
Pasukan kerajaan memang membawa kemenangan serta berhasil mengusir pemberontak dari teritorial kerajaan werewolf, namun tidak sedikit juga prajurit yang terluka bahkan meninggal. Dan salah satu yang mengalami cedera parah adalah mate dari seorang pangeran, putri Helena Whistle.
"Hey babe. Wake up." Sedari tadi Ireneo tidak henti-hentinya memanggil-manggil Helena agar segera bangun.
"Helena, please."
Namun gadis dengan wajah pucat itu tertidur begitu pulas dan tidak mendengar permohonan Sang Pangeran.
"Bagaimana keadaan putriku?" tanya Edmund pada healer yang memeriksa Helena.
Raut kecemasan menguasai wajah Sang Healer. "Mohon ampun Yang Mulia. Luka tusukan di perut Putri Helena sangat mengkhawatirkan. Senjata yang digunakan untuk menyerang Putri telah dibaluri racun yang berbahaya bagi bangsa immortal. Ramuan wizard yang diberikan akan menghentikan penyebaran racun tersebut, namun mungkin Putri Helena tidak akan sadar dalam waktu dekat."
... Selanjutnya telah tersedia di KaryaKarsa @kyutsgirl
Cuplikan Chapter 64 -Come Home-
"Esteve ini aku, Michel."
Ucapan itu tidak berpengaruh. Esteve tetap menolak kehadiran Michel. "KELUAR! Aku tidak menginginkan siapapun!"
"Biarkan aku menemanimu di sini," mohon Michel lagi.
"Pergi dan menjauhlah. Semua yang berada di dekatku akan terluka."
Michaela masih tidak menyerah. "Esteve–,"
TRASH!
Sebuah vas bunga terlempar dan menghantam tepat pada dinding di belakang Michel. Bahkan gadis itu bisa merasakan sekilas angin yang menerpa wajahnya kala vas bunga tersebut melayang.
^-^*^-^
Great me on ig : realjoee_
Holaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Vampire (END)
VampireMichaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya penuh kasih sayang dan juga kehadiran Sang Sahabat yang selalu setia. Meskipun tidak memiliki kisah pe...
