Prolog

161K 7.3K 121
                                    

^-^*^-^

"Hhhh... Hahh..."

Gadis itu berhenti di depan sebuah tembok tinggi dengan napas terengah. Penampilannya terlihat kacau dengan seragam yang basah serta wajah dipenuhi tetesan keringat.

Ayolah! Hanya sedikit lagi! semangatnya pada diri sendiri.

Setelah menatap penuh perhitungan pada tembok pembatas sekolah yang tinggi, gadis itu mulai mundur beberapa langkah untuk menyiapkan ancang-ancang. Menguatkan tekad, ia tampak memejamkan mata sembari menarik napas panjang. Lalu—,

GREEP!

Usaha yang berbuah manis. Gadis itu berhasil menggapai bagian tertinggi dari tembok dan tanpa pikir panjang ia langsung mulai memanjat.

YES!

Sorakan tersebut berkumandang dalam hati tepat setelah pendaratan di kawasan gedung SHS (Senior High School) berjalan lancar.

Namun perjuangan gadis itu tidak berhenti sampai di sini.

Masih dengan berhati-hati, ia menyusup masuk ke koridor sekolah. Manik cokelatnya menelisik tajam ke setiap sudut bangunan, memastikan tidak ada siapapun yang berada di sana.

Lalu ketika area lorong loker yang tidak berpenghuni mulai terlihat, gadis itu segera mempercepat langkah kakinya. Bahkan ia juga melepas sepasang sepatu yang dikenakan dan memilih menenteng benda itu untuk meredam suara yang terdengar.

Pengorbanan tersebut tidak sia-sia karena akhirnya ia berhasil melewati lorong yang berisi jejeran loker tanpa tertangkap.

Come on! A little bit more!

Entah apa yang sedang gadis itu harapkan sebenarnya. Karena sekalipun ia berhasil tiba di kelas tanpa diketahui terlambat oleh para pengawas sekolah, bukankah masih ada guru di kelas yang sudah siap memberikan hukuman? Bukankah ini sama dengan masuk perangkap lainnya?

Persetan! Aku tidak peduli! Yang terpenting hanya aku harus tiba di sana, bantahnya.

Tidak peduli bagaimana nanti karangan alasan yang harus diciptakan, satu-satunya yang harus gadis itu pastikan sekarang adalah mencapai ruang kelas tanpa tertangkap oleh pengawas dan head master. Karena berdasarkan pengalaman, berurusan dengan mereka akan jauh lebih sulit daripada menghadapi hukuman dari guru yang mengajar.

Tersisa satu persimpangan lorong!

Melihat jarak yang terkikis semakin jelas, gadis itu memacu langkah dengan lebih semangat. Sudah terbayang di kepalanya bagaimana situasi kala ia membuka handle pintu ruang kelas dan berjalan masuk ke sana. Pasti akan ada ceramah panjang lebar serta berbagai pertanyaan yang siap menyambut.

Itu tidak menjadi masalah asalkan—

BUGH!

Angan-angan Sang Gadis Muda lenyap seiring dengan sesuatu yang menghantam tubuhnya. Belum cukup dengan rasa sakit karena benturan, pertahanan tubuh gadis itu yang lemah juga membuat dirinya dengan begitu mudah terlempar jauh.

"Ak—,"

Beruntungnya sebelum hal buruk benar-benar terjadi, sepasang tangan lebih dulu melingkar dan menahan tubuh gadis itu.

Damn! Apa ini?!

Tidak diberi kesempatan untuk dapat beradaptasi dan memahami sensasi asing yang mendadak berkuasa. Sekarang, gadis beserta sosok yang menabraknya itu malah kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai sekolah. Kemudian—

Cup!

Benturan bibir mereka tidak dapat terelakkan.



WHAT THE HELLl! Seseorang telah mengambil ciuman pertamaku!!

^-^*^-^

My Cold Vampire (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang