Chapter Sixty Eight -Elana Wizzy-

10.5K 1.7K 321
                                    

^-^*^-^

Sinar terang-benderang memaksa kelopak mata Michel menyipit demi menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk.

Siang hari yang terik?

Kepala gadis itu sontak berputar beberapa kali berusaha mengamati ruang terbuka di hadapannya.

Lalu dimana aku sekarang? Michel membatin kebingungan.

"Tetapi taman ini terlihat tidak asing. Persis seperti yang ada di kenangan sebelumnya," monolognya lagi.

Di saat gadis wizard itu masih sibuk memperhatikan keseluruhan taman, sebuah teriakan mendadak terdengar, "PERGI! AKU TIDAK INGIN MELIHATMU!"

Sontak saja bahu Michaela berjingkat pelan dengan iris biru yang tertuju ke asal suara. Begitu meyakini arah tujuannya, sepasang kaki gadis itu langsung bergerak tanpa komando.

"Tunggu. Itu Bibi Fay?" Michel bergumam sembari menatap sosok yang duduk di kursi taman.

Seorang anak perempuan dengan rambut perak yang berkilau karena ditimpa cahaya matahari itu, terlihat begitu marah kala menatap lawan bicaranya. Tetapi anak perempuan lain yang menjadi lawan bicara Fay, tetap tidak bergeming di tempatnya. Seolah teriakan dan tatapan permusuhan Fay bukanlah sesuatu yang menakutkan.

"Mommy?" Mencoba memperjelas penglihatannya, Michaela berjalan mendekat pada mereka.

"Kau tidak mengerti? Aku ingin sendiri!" Seruan Fay yang lagi-lagi menolak kehadiran Faraela membuat Michel kian penasaran.

Mereka bertengkar?

Lalu secara tidak terduga Fara memeluk Fay erat.

Meski sekilas ada penolakan dari Fay, tetapi hal itu hanya bertahan di lima detik pertama. Karena kemudian, Fay terdiam lalu mulai menangis.

"Hiks.. Hiks..."

Mencoba menenangkan, tangan Fara menepuk-nepuk pelan punggung Fay. "Sst... Tidak apa-apa jika ingin menangis."

Penuturan Fara membuat tangis Fay kian keras. Suaranya terdengar menyayat hati. Bahkan tubuh mungil anak itu tampak terguncang beberapa kali. Seolah ada beban berat yang Fay tanggung di pundaknya.

... Selanjutnya telah tersedia di KaryaKarsa @kyutsgirl

Cuplikan Chapter 68 -Elana Wizzy-

"Bagaimana sensasinya ketika membawa sebuah nyawa di sini?" tanya Fara dengan rasa penasaran.

"Menyenangkan pastinya. Tetapi kau bisa merasakan kehadiran dia tanpa harus benar-benar ada di perutmu. Bukankah dengan mengusap perutku seperti ini, kau bisa merasakan kehangatan yang dia berikan?"

Michel mengernyit heran ketika senyum yang terlukis di bibir ibunya tidak mencerminkan kebahagiaan.

Mengapa Mommy tidak bahagia dengan kehamilan bibi Fay?

"Tetapi hanya seorang wanita sejati yang bisa merasakannya langsung. Dan aku tidak akan pernah," ucap Fara.

Apa?

"Ara," tegur Sang Putri lembut.

"Takdir memang begitu kejam pada kita," adunya. "Aku begitu ingin, tetapi..."

^-^*^-^

Greet me on ig : realjoee_

My Cold Vampire (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang