Chapter Fifteen -Disappointed-

47.3K 4K 40
                                    

^-^×^-^

Michel mematutkan diri pada sebuah cermin di dalam walk in closet dan memandangi penampilannya. Setelan pakaian yang gadis itu kenakan tampak sederhana. Hanya jeans berwarna biru laut potongan sebatas paha dengan tanktop putih yang ditutupi oleh outer oversize berwarna senada. Lalu pada kaki Michel melekat sepasang sneakers putih.

Michaela juga membiarkan rambut hitamnya tergerai bebas mencapai punggung. Sedangkan di wajah gadis itu tidak ada riasan berlebihan, hanya bedak dan pewarna bibir.

Sempurna.

Michel merasa penampilannya sudah sempurna sama seperti keinginan gadis itu akan rencana malam ini.

Ya tentu saja kencan pertama yang sempurna!

Bagi Michel, kencan ini bukan sekadar kencan pertama dengan Esteve. Namun juga kencan pertama di sepanjang hidupnya. Maka dari itu, Michaela benar-benar ingin semua berjalan lancar sehingga mengukir kenangan yang indah.

Akan tetapi, mungkinkah?

Michel sendiri mulai ragu akan keinginannya, terutama sejak mendapat kabar dari Si Bungsu bahwa keluarga Walcott akan pergi hari ini. Obelix bahkan tidak sempat mengantar Michel pulang dari sekolah dan meminta supir keluarga untuk menggantikannya. Lalu ketika gadis itu tiba di mansion, keadaan sudah kosong dan hanya menyisakan para pelayan.

Jadi mengapa Michel tetap bersiap-siap untuk kencan tersebut?

Alasannya, karena setelah menggali informasi dari para pelayan tentang keberangkatan keluarga Walcott. Mereka hanya mengatakan bila Edmund dan Lucy meninggalkan mansion setelah jam makan siang. Mereka tidak tahu apakah para tuan mudanya juga langsung berangkat bersama kedua orangtuanya.

Selain itu, Esteve juga tidak memberi kabar bila kencan ini dibatalkan. Meskipun mereka tidak saling bertukar nomor telepon, tetapi paling tidak lelaki itu bisa meminta nomor Michel dari para saudaranya untuk memberitahukan apabila ada perubahan rencana.

Maka dari itu, sekarang Michel bertaruh dengan menarik kesimpulan bila Esteve akan hadir sesuai janji.

"Nona Collins ingin diantar kemana?" tanya Tuan Robert, seorang kepala pelayan mansion yang terkadang merangkap sebagai supir pribadi Edmund.

"Taman kota, please."

-*-*-*-

DUARRR!

Suara amukan petir terdengar menggelegar hingga berhasil menggetarkan tanah. Penampakan kilat yang menyambar-nyambar terlihat jelas di permukaan langit yang hitam pekat. Kehadiran hujan deras yang diikuti dengan angin kencang semakin menyempurnakan badai di malam itu.

Duar!

Suara guntur lagi-lagi terdengar. Namun pertanda dari kilat yang menyambar membuat Michel sudah lebih siap. Gadis yang tengah berteduh di depan sebuah teras bangunan kosong tersebut segera menutup telinganya dengan kedua tangan.

"Shhh, it's okay Michel. It's okay," bisiknya untuk menenangkan diri sendiri.

Lalu atensi Michel sedikit teralih pada percik tetesan air hujan yang berasal dari atap bangunan. Sontak saja gadis itu berusaha merapatkan diri, namun ukuran teras tidak terlalu lebar sehingga tempias air kerap kali masih mengenai tubuh Michel.

Sebenarnya tanpa terkena percikan air tersebut, tubuh Michel juga sudah cukup basah. Bodohnya dia karena memilih menggunakan bus kota dan bukan memesan taksi meski tahu hujan akan segera turun. Maka dari itu, sekarang Michaela harus berjalan kaki bila ingin tiba di tempat tujuannya.

My Cold Vampire (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang