^-^×^-^
"Michel! Wake up! Wake up."
Suara Fara terdengar sayup-sayup menarik kesadaran Michel. Kelopak mata gadis itu perlahan terbuka untuk menyesuaikan sinar yang mendesak masuk.
"Mommy? Daddy?"
Sejenak Michel terlihat bingung. Namun ketika nyawanya mulai terkumpul dan satu per satu ingatannya bermunculan, gadis itu segera menyadari alasan ia jatuh pingsan.
Kepanikan berkuasa. Beberapa kali Michel tampak memindai sekujur tubuh Fara dan Damian untuk memastikan tidak ada luka. "Kalian tidak apa-apa? Kalian tidak disakiti oleh mereka? Kalian tidak digigit?"
"Calm down, Michel. Kau—,"
"Bagaimana aku bisa tenang?!" Michel menyela perkataan Fara. "Mereka yang datang ke rumah ini adalah vampir!"
"I know."
What?!
"Apa maksudmu, Mom?"
"Kami tahu mereka vampir, Michel. Mereka adalah sahabat kami," jawab Fara dengan tenang.
Keterkejutan luar biasa, tergambar jelas dari ekspresi Michel. "Lalu mengapa kalian tidak percaya saat pertama kali aku menceritakan tentang vampir?" Nada bicara gadis itu terdengar kian tinggi yang mengindikasikan kemarahan.
"Kami hanya tidak ingin kau takut berlebihan, Michel."
"Tetapi mereka vampir jahat, Mom!" kekeuh gadis itu. Tampaknya Michel masih tidak menerima kenyataan bila Fara dan Damian berteman dengan mereka.
"Iya, aku tahu kesanmu dengan Obelix tidak terlalu baik. Tetapi dia tidak jahat, hanya saja sangat jahil. Obelix bahkan sudah meminta maaf pada kami atas perbuatannya," bela Fara. "Mereka adalah sahabat kami Michel jadi tolong hargai itu."
"Terserah," sambar Michel. "Hanya karena kalian bersahabat, bukan berarti aku harus melakukan hal yang sama."
Mendengar penolakan Michel membuat kedua orang tuanya hanya bisa menghela napas pasrah.
Keheningan berkuasa untuk beberapa saat, sebelum kemudian Fara memecahnya dengan memanggil nama Sang Putri.
"Michel."
"Hm?"
"Mom dan Dad harus pergi."
Kekesalan Michel lenyap tidak bersisa. Gadis itu tampak memberi atensi penuh pada Fara dan Damian. "Pergi? Kemana? Apakah tugas dari kantor?" tanyanya bertubi-tubi.
Sekilas Michel melihat ayah dan ibunya menciptakan kontak mata sebelum kembali menatap dirinya lalu mengangguk.
"Berapa lama? Apakah aku akan ikut? Ini bukan pertama kalinya kita pindah."
"Tidak. Kau tidak bisa ikut," tolak Damian dengan nada dingin.
Jika sudah menggunakan nada bicara itu, Michel sadar bila ayahnya tidak ingin dirinya memaksa. Alhasil Sang Gadis hanya dapat menghela napas pelan, lalu berkata, "baiklah, tidak apa-apa. Aku akan menjaga diri baik-baik di sini."
"Kau tidak akan tinggal disini, Michel," potong Damian.
Kernyit heran muncul di dahi Sang Gadis.
"Lalu?"
"Kau akan tinggal bersama keluarga Walcott."
Michel semakin bingung karena ia tidak pernah mendengar nama keluarga itu.
"Siapa mereka?"
"Mereka yang kau lihat di bawah tadi," jelas Damian.
What the hell?!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Vampire (END)
VampireMichaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya penuh kasih sayang dan juga kehadiran Sang Sahabat yang selalu setia. Meskipun tidak memiliki kisah pe...