^-^*^-^
Di bawah cahaya bulan yang cukup terang, Michaela dan Helena terlihat berjalan mengendap-endap dari pekarangan luar mansion Walcott. Kedua gadis itu memutuskan untuk memarkirkan mobilnya di antara pepohonan yang menghiasi sepanjang jalan menuju mansion. Mereka juga menutup benda itu dengan sebuah pelindung mobil, agar tidak mencolok. Orang-orang mungkin akan mengira itu adalah rongsokan.
Sebenarnya mereka tidak mempermasalahkan pemikiran orang lain terhadap benda itu. Lagipula jalan menuju mansion sangat jarang dilalui masyarakat umum.
Yang menjadi permasalahan bagi kedunya adalah apabila Walcott bersaudara atau yang lain menyadari keberadaan mobil itu.
Tamatlah sudah riwayat mereka.
Michel dan Helena tahu bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan peristiwa ini terus-menerus. Tetapi setidaknya mereka tidak ingin hal ini terbongkar begitu cepat. Atau paling tidak, hingga mereka menemukan alasan yang tepat untuk membela diri di hadapan para lelaki itu.
Liar! Mereka tidak akan pernah siap menghadapi kemungkinan bila Walcott Bersaudara dan yang lain tahu tentang peristiwa yang terjadi hari ini.
Berkali-kali kepala Michel dan Helena tampak berputar ke kanan dan kiri, memastikan situasi cukup aman. Lalu Helena pun membawa Michel melesat menuju pintu utama mansion. Ini tidak sulit karena mereka sudah mengenali sistem keamanan rumah itu.
Satu-satunya yang teramat mereka hindari saat ini adalah Mr. Robert. Jika pelayan tua itu melihat keadaan Michel dan Helena yang sangat berantakan. Apalagi ada tetesan darah dari luka mereka masing-masing. Bisa-bisa ia segera menghubungi seluruh anggota keluarga Walcott, lalu meminta mereka untuk kembali ke mansion saat ini juga. Dan jika hal itu terjadi, lenyap sudah peluang untuk Michel dan Helena lolos dari amukan mereka.
Semoga. Semoga saja Mr. Robert masih sibuk mencari terhadap keberadaan mereka. Jadi lelaki tua itu tidak berada di mansion.
Cklek!
Helena menutup pintu kamar dengan cepat. Ia sungguh tidak menyangka bahwa dewi fortuna masih berpihak pada mereka.
Michel dan Helena berhasil mencapai kamar tanpa halangan.
... Selanjutnya telah tersedia di KaryaKarsa @kyutsgirl
Cuplikan Chapter 44 -Nightmare-
"Kami telah bertemu dengan Mr. Robert."
Boom!
Michel yang akan melakukan gigitan kedua pada rotinya, seketika berhenti. Sedangkan Helena yang masih mengunyah sarapannya segera menelan makanan itu dengan terpaksa.
Itu hal menakutkan yang sedari tadi menghantui pikiran mereka. Dan Ireneo telah meledakkan bom pertama di wajah kedua gadis itu.
"Satu hari kemarin kalian menghilang."
^-^*^-^
Greet me on ig : @realjoee_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Vampire (END)
VampireMichaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya penuh kasih sayang dan juga kehadiran Sang Sahabat yang selalu setia. Meskipun tidak memiliki kisah pe...