^-^×^-^
Matahari bersinar cerah pagi hari itu. Cahayanya menyusup masuk memenuhi ruangan-ruangan di mansion, termasuk kamar Michaela. Sementara itu, Sang Pemilik Kamar yang baru saja terbangun tampak terganggu dengan silaunya. Sesaat kelopak matanya menyipit berusaha menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk.
Lalu di tengah usaha Michel untuk mengumpulkan nyawanya, indra penglihatan gadis itu menemukan sesuatu yang tidak terduga. Sosok lelaki yang berdiri di sudut kamar dengan mata menyorot tajam penuh kemarahan.
Alih-alih takut, Michel justru membalas tatapan itu dengan senyum tanpa rasa bersalah. Ingatannya seolah telah menghapus peristiwa menegangkan yang kemarin terjadi di antara mereka. Lihat saja, bagaimana dengan santainya gadis itu duduk lalu menyandarkan tubuhnya pada sebuah bantal penopang.
"Hai," sapa Michel. "Mengapa wajahmu seperti itu?" ledeknya.
Sosok itu tampak mendengus kasar. Ia masih melempar tatapan tidak bersahabatnya pada gadis yang sedang tersenyum gila di depannya.
"Aku yakin kepalamu tidak terbentur ketika aku melemparmu. Jadi kau tidak mungkin amnesia dan melupakan kejadian semalam," ujar sosok itu dengan rahang yang mengetat.
Seperti sedang menguji kesabarannya, Sang Lawan Bicara malah tertawa geli. "Oh kejadian itu," tutur Michel. "Saat aku gagal menjemput kematianku?"
Sosok lelaki di kamar Michel yang tidak lain adalah Obelix, langsung melemparkan nampan di tangannya ke dinding kamar. Michel bahkan baru menyadari ada makanan untuknya yang dibawa oleh Obelix. Sejak tadi, Michel terlalu fokus akan api kemarahan yang tercetak di mata laki-laki itu.
"Sialan!" umpat Si Bungsu. "Berhenti bersikap seolah kau sungguh tersiksa!"
... Selanjutnya telah tersedia gratis di KaryaKarsa @kyutsgirl
Cuplikan Chapter 26 - Fakta Pertama-
"Dimana kau sialan?" Urien langsung berteriak ketika panggilan itu terhubung.
Sayangnya setelah menunggu beberapa saat, ia tidak juga mendengar balasan dari ujung sana.
"Kau tidak mendengarku? Bukankah sudah kukatakan bahwa Ireneo bersama Helena, sahabat Michel. Kejadian itu hanya salah paham!" jelas Urien untuk kesekian kalinya.
Namun lagi-lagi, tidak ada jawaban.
"Sampai kapan kau melarikan diri, ha? Kau ingin menunggu dia benar-benar gila lalu bunuh diri? Dia bahkan sudah pernah meminta Obelix untuk menggigitnya. Kau bisa bayangkan apa yang akan terjadi setelah dia mengetahui kebenaran tentang orangtuanya?"
^-^*^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Vampire (END)
VampirosMichaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya penuh kasih sayang dan juga kehadiran Sang Sahabat yang selalu setia. Meskipun tidak memiliki kisah pe...