^-^*^-^
Jika tidak salah menghitung, sepertinya sudah lebih dari seminggu Michaela menempati rumah persembunyian Gregory. Sejauh ini tidak ada masalah besar yang terjadi. Selain adu mulut serta pertikaian tanpa akhir di antara mereka, Michel jelas menikmati waktu di tempat tersebut.
Sebagaimana sebuah rumah persembunyian, rumah Gregory ini memberi rasa tenang dan nyaman. Seluruh kebutuhan Michel selama di sana telah disediakan oleh Gregory. Keberadaan benda-benda menakjubkan milik lelaki itu yang tidak pernah ada habisnya, juga membantu pikiran Michaela teralih dari masalah yang sedang terjadi.
Seluruhnya nyaris benar-benar menyenangkan terkecuali ketika malam tiba dan Michel kembali sendirian di kamar. Tanpa bisa dicegah, pikiran gadis itu selalu berbalik pada titik yang sama.
Esteve.
Seperti sebuah mimpi buruk, luka di mata Esteve hari itu ketika menatapnya selalu mengganggu malam-malam Michel. Permohonan untuk tetap tinggal yang dituturkan Esteve tidak berhenti mendengung di telinga Michel, seolah hingga saat ini Esteve masih berada di sampingnya dan membisikkan hal yang sama.
Apa yang Esteve lakukan sekarang? Apa lukanya telah sembuh? Apa dia sedang mencariku? Apa peristiwa kemarin mengingatkannya akan kisah kelam di masa lalu?
Pertanyaan-pertanyaan ini menggema di benak Michel tanpa henti. Tidak dipungkiri jika ketakutan, kecewa, khawatir, bahkan perasaan terkhianati yang meliputi Esteve dapat juga dirasakan oleh Michel. Jarak yang membatasi mereka ternyata tidak dapat mempengaruhi ikatan yang diberikan moongoddes tersebut.
Dan sungguh! Michel juga ingin mengatakan pada Esteve jika dia bukan satu-satunya pihak yang merasa kacau dengan situasi ini.
Perasaan Michel juga sama berantakannya meski ia terus berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Setiap hari desakan rindu mencekik dan nyaris membuat gadis itu tidak dapat bernapas. Kekhawatiran akan keadaan Esteve serta rasa bersalah menghantuinya tanpa akhir. Sering kali terbesit untuk mengakhiri rencana ini lalu kembali pulang ke kastil.
And for God's sake, pemikiran itu benar-benar menggiurkan!
... Selanjutnya telah tersedia di KaryaKarsa @kyutsgirl
Cuplikan Chapter 72 -Distance-
"Kau sudah kembali?"
Esteve yang baru saja akan mengejutkan Michel dengan kehadirannya, seketika berhenti mendekat. Ada seberkas keterkejutan di iris hitam laki-laki itu. Padahal Michel sedang membelakanginya lalu bagaimana bisa gadis itu tahu jika ia datang?
"Bagaimana kau tahu ini aku?" tanya Esteve.
Michaela lekas berbalik. Seulas senyum secerah sinar mentari hadir di bibirnya ketika menatap sosok Esteve yang berdiri di sana.
Melihat senyum itu, Sang Pangeran mendadak terpaku. Kelopak matanya bahkan tidak berkedip karena terpana.
"Tentu saja aku tahu," jawab Michel riang. Kemudian ia berjalan atau mungkin dapat dikatakan nyaris melompat masuk ke pelukan Esteve. "Aroma tubuhmu dapat tercium jelas," tutur gadis itu dengan tangan yang perlahan melingkar di seputar pinggang Sang Kekasih.
^-^*^-^
Greet me on ig : realjoee_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Vampire (END)
VampireMichaela sangat mencintai kehidupan normal sebagai salah satu gadis remaja di London. Ia selalu bersyukur untuk kedua orangtua yang membesarkannya penuh kasih sayang dan juga kehadiran Sang Sahabat yang selalu setia. Meskipun tidak memiliki kisah pe...