namamu tak akan pernah mati dalam ingatan,
meskipun saat ini bukan lagi tanganku
yang berada digenggaman.
aku hanya ingin mengingatmu sedikit malam ini,
sebelum keputusan akan dibulatkan bahawa...
aku berhenti mencintai & menaruh harapan.
kau bahagia dengan pilihanmu,
ia tersenyum manis dalam pelukmu,
dan semesta pun mengerti bila ada tiga orang dalam sebuah perasaan;
maka salah satunya akan menghadapi kenyataan untuk melupakan.
meski malaikat tahu jelas,
lebih dahulu ada kita sebelum timbul ungkapan kalian,
sebelum duka terucap lebih dahulu ada bahagia yang pernah kita peluk erat.
tak perlu menyalahi keadaan, bukan?
inginnya rampung nyata rumpang.
inginnya menampung pada akhirnya menumpang.
sedu sedan, isak hujan deras jatuh membasahi luasan pipi.
bunga bermekaran kini tak tampak lagi,
malam begitu sunyi,
bulan tampak sendiri sedangkan bintang hilang tak kembali.
esok matahari terbit,
harapanku sederhana;
semoga ingatan tentangmu dalam fikiranku tak akan pernah ada lagi.
YOU ARE READING
Tuhan Sebut Sia-Sia
Poetryperempuan yang dalam kekeliruan, tentang siapa yang meninggalkan siapa, perempuan yang terperangkap dalam rindu dan egois, yang terkurung antara kata cinta dan benci. perempuan yang terperangkap dalam kekeliruan dunia & cinta. yang terkunci dalam de...