di tengah bisingnya kota luka
dalam gelapnya sebuah harapan
tulang-tulang yang rapuh pun mencari jalan pulang; kau hadir
hadir sebagai satu bentuk yang indah dalam memiliki
menjadi wujud semesta yang lebur sepanjang urat nadi
mungkin dalam catatan sejarah hatimu bukan yang pertama
namun disisa cerita;
para malaikat menjadi saksi bagaimana ranting yang patah
tumbuh kembali setelah kau sirami bahagia dan doa yang kita sebut cinta
aku hampir lupa bagaimana rupa lekuk pelangi
dan disenyummu kutemukan ia sekali lagi
kalau ada kata yang lebih indah dari terima kasih
lebih indah daripada "aku mencintaimu'
hanyalah namamu yang terlintas dalam benak akalku
maaf,
ini bukannya kata-kata remaja yang dilontarkan sambil menunjuk ke arah langit senja,
melainkan ungkapan sederhana dari kaki yang lelah berdiri di hujung pahit dunia
dan; kau hadir disana
sebagai penguat
sebagai teduh yang paling nyaman
kelak jika benar memang kata pepatah bahawa setiap pertemuan ada perpisahan,
maka izinkan tulisan ini akan selalu kau terkenang dalam ingatan,
walau kelak ketika kau membacakannya sekali lagi bukan aku yang berada dipelukan.
YOU ARE READING
Tuhan Sebut Sia-Sia
Poetryperempuan yang dalam kekeliruan, tentang siapa yang meninggalkan siapa, perempuan yang terperangkap dalam rindu dan egois, yang terkurung antara kata cinta dan benci. perempuan yang terperangkap dalam kekeliruan dunia & cinta. yang terkunci dalam de...