malam ini,
aku diterpa hujan rindu,
yang derasnya tak mampu kutanggung,
dan kembalilah aku tercampak di sudut cakerawala;
menulis surat untukmu yang bahkan entah bila kau akan membacanya.
aku rindu,
rindu yang tersangat rindu,
hingga aku tersadung atas setiap langkah gagahku,
aku rindu,
rindu yang tersangat rindu,
tapi aku egois,
dan aku sama sekali tidak ingin memberitahumu.
maaf,
izinkan aku untuk merinduimu malam ini,
kerana aku sudah penat berpura-pura tak rindu,
penat berpura-pura yang aku baik-baik saja.
izinkan aku ya?
sekali lagi,
aku rindu.
YOU ARE READING
Tuhan Sebut Sia-Sia
Poesieperempuan yang dalam kekeliruan, tentang siapa yang meninggalkan siapa, perempuan yang terperangkap dalam rindu dan egois, yang terkurung antara kata cinta dan benci. perempuan yang terperangkap dalam kekeliruan dunia & cinta. yang terkunci dalam de...