kalau saja sebuah perjuangan dapat digambarkan,
akan kutumpahkan seisi lautan agar kau memahami betapa
besar perjuangan seorang perempuan yang tak berhenti mengagumi.
biar deras & kuyup membasahi separuh bumi,
sehingga dingin & air meredam seluruh api.
telah terbakar oleh egomu,
setiap celah jauh terlebih dahulu kau tutupi dengan lika liku.
lalu terbitlah luka-luka baru dari ufuk timur,
tenggelam kembali di dasar hatiku penolakan kini melebur.
sampai bila matamu tertutupi oleh yang pernah-pernah,
dan kau berhenti untuk memulai setelah sekian lama dipeluk patah.
kau begitu rumit.
bilangan & huruf tak dapat menganalogikan apa yang tersembunyi di balik isi kepala.
yang jatuh setelahnya,
yang hidup di antara tompokan angka-angka prima,
yang tak pernah ingin berbagi terkecuali oleh dirimu sendiri.
tibalah diwaktu yang tak pasti bila,
harapanku berdiri kukuh tak pernah surut oleh angan,
ingin memiliki dan pada akhirnya tetap ganjil yang menolak untuk digenapkan.
YOU ARE READING
Tuhan Sebut Sia-Sia
Poetryperempuan yang dalam kekeliruan, tentang siapa yang meninggalkan siapa, perempuan yang terperangkap dalam rindu dan egois, yang terkurung antara kata cinta dan benci. perempuan yang terperangkap dalam kekeliruan dunia & cinta. yang terkunci dalam de...