bersamaku kau hidup,
kepadamu aku redup.
seberapa besar usaha yang aku keluarkan,
bagimu tetap saja cinta tak bisa dipaksakan.
begitupun dengan beribu penolakan,
di jantungku,
cinta masih erat dalam pelukan.
memang pahit,
ia sudah bersama sepanjang waktu,
di hatimu tetap bukan aku yang kau kenang.
datang membawa duka,
pergi membawa suka.
sudah kudratnya begitu,
yang aku beri sungguh lalu kau balas rapuh.
mencintai tak perlu berharap, bukan?
barangsiapa yang jatuh hati secara ikhlas,
nescaya tak akan pernah dia temukan patah pada cintanya
yang tak terbalas.
sudah ya, sudah.
semoga saja kau akan sedar,
bahawa kepadamu aku pernah lebih dari sekadar.
YOU ARE READING
Tuhan Sebut Sia-Sia
Poesiaperempuan yang dalam kekeliruan, tentang siapa yang meninggalkan siapa, perempuan yang terperangkap dalam rindu dan egois, yang terkurung antara kata cinta dan benci. perempuan yang terperangkap dalam kekeliruan dunia & cinta. yang terkunci dalam de...