saat aku memilih pelukan yang salah
hatiku terjebak rasa yang tak terungkap kata
akhirnya hanya mata bisa membahasakannya
tanpa kusedar
perih menjadi melodi indah yang sering bersiul di kepala
senja bukan jalan kita
terdengar lirih senandung hujan di balik jendela
adakah kau mendengar?
adakah kau mendengar setiap rintik air mataku yang
menikam atap rumahmu?
adakah kau mendengar jeritanku yang bising memecah gegendang telinga?
yang menjadi guruh di pekanmu
tidakkah kau mendengarnya?
jika kau tidak mendengarkannya
sia-siakah hadirku dalam hidupmu?
tidak bermaknakah aku dalam duniamu?
janganlah demikian
sungguh telah kukorban jiwa ragaku
sungguh aku mencintaimu sedalam itu
tak pernah ada niat untuk permainkan
kekasih
mengapa aku yang merana dalam hal ini
benarkah tiada sedikit cinta dalam hatimu?
matilah aku begitu
bergeming jauh menggelegak akalku
YOU ARE READING
Tuhan Sebut Sia-Sia
Poetryperempuan yang dalam kekeliruan, tentang siapa yang meninggalkan siapa, perempuan yang terperangkap dalam rindu dan egois, yang terkurung antara kata cinta dan benci. perempuan yang terperangkap dalam kekeliruan dunia & cinta. yang terkunci dalam de...