teruntuk perempuan yang malang
paling malang dan akan selalu malang
senja yang kau kirimkan; sudah kuterima
ia masih sama,
lengkap ketika engkau memotongnya
di kaki langit yang kemerah-merahan itu,
lengkap dengan bau laut
desir angin dan suara hempasan ombak yang memukul pantai
ada juga burung-burung
lambaian pohon-pohon nyior dalam kekelaman
sementara di hujung lautan
kelihatan perahu-perahu layar merayap di cakerawala
dan melintasi matahari yang sedang terbenam
kau pun tahu, perempuan
senja yang paling keemas-emasan itu
hanya akan berakhir dalam keramahan yang menyedihkan
ketika segala benda dan makhluk menjadi siluet
lantas menyatu dalam kegelapan,
kita sama-sama tahu keindahan senja itu
kepastiannya untuk selesai dan menjadi malam amat kejam
manusia memburu senja dimana-mana
tapi dunia ini fana, perempuan
seperti senja;
kehidupan mungkin saja memancar gilang-gemilang
tapi ia akan berubah dengan pasti
waktu mengubah segalanya tanpa sisa
menjadi kehitaman yang terbentang sepanjang pantai
hitam...
sunyi...
dan kelam
rupa-rupanya dengan cara seperti itulah dunia ini mesti berakhir
senja yang kau kirimkan
telah menimbulkan bencana tak terbayangkan
apakah kamu tahu bahawa suratmu itu baru sampai tiga tahun kemudian?
ah, kau tidak akan tahu perempuan
seperti juga kau tak pernah tahu apa yang terjadi dengan senja yang kau kirimkan ini;
senja yang paling tidak berharga dalam hidupku
senja sial yang paling tidak mungkin diharapkan manusia
semuanya kacau, perempuan
gara-gara cintamu yang tak tahu diri
gara-gara cintamu yang terlalu tinggi
perempuan yang malang
paling malang dan akan selalu malang
aku menuliskan puisi ini dengan kertas dan pena terakhir di dunia
di atas puncak kekecewaanku yang terlalu tinggi
ya, banyak orang bertanyakan pada diriku
kenapa aku membuat dirimu begitu cinta menggebu-gebu
padahal cinta sebesar kuman padamu pun aku tidak pernah
sehingga kamu mengirimkan sepotong senja itu kepadaku
dan telah tertumpah ruah membanjiri bumi
tapi,
itu bukan salahku perempuan
aku tak mahu disalahkan atas bencana yang menimpa ke atas dirimu
ya, mengapa cinta harus menjadi begitu penting
sehingga kehidupan terganggu
ini bukan salahku
ia bukan salahku
dengan ini
kukirimkan pula kebencianku padamu
dengan dendam,
murka dan jijik yang paling dalam
dari sebuah tempat yang kupanggil realiti.
YOU ARE READING
Tuhan Sebut Sia-Sia
Poesíaperempuan yang dalam kekeliruan, tentang siapa yang meninggalkan siapa, perempuan yang terperangkap dalam rindu dan egois, yang terkurung antara kata cinta dan benci. perempuan yang terperangkap dalam kekeliruan dunia & cinta. yang terkunci dalam de...