四十一 | Ketakutan Atas Masa Lalu

1.6K 427 177
                                    

Recommended song : Madison beer - Reckles

Kabur ke apartemen Diandra adalah hal yang dilakukan Bintang saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kabur ke apartemen Diandra adalah hal yang dilakukan Bintang saat ini. Lelaki itu kabur ke kediaman sepupunya untuk menghindari Aira—semata agar tidak semakin menyakiti istrinya—dan mencurahkan emosinya yang masih meledak-ledak. Bintang pikir Diandra dapat mengendalikan emosinya saat ini. Ia sudah tidak tahan lagi. Kepalanya terasa penuh akan bara emosi.

Kedatangan Bintang awalnya menuai keterkejutan yang berlebihan dari sang sepupu. Pasalnya, Bintang datang dengan muka lebam-lebam, tatapan penuh amarah, dan kepalan tangan yang berdarah. Diandra sampai menganga dan mendelik hingga masker wajahnya retak. Namun, seketika iba lantaran Bintang hampir limbung ke lantai. Lelaki itu terlihat lemah dalam sekejap. Alhasil, Diandra menyuruh Bintang masuk ke apartemennya—tanpa menginterogasi terlebih dahulu.

Dan di sinilah mereka. Di sofa lebar di ruang tamu apartemen Diandra. Keduanya duduk saling berdampingan tanpa bicara. Meski tidak ada konversasi, ruangan itu didominasi oleh suara desis dari Bintang. Ia mendesis karena Diandra sedang membersihkan luka di tangannya dengan alkohol. Wanita itu sendiri yang berinisiatif untuk mengobati tangan sepupunya. Tidak tega melihat tangan Bintang terlihat koyak.

Usai membersihkan luka di tangan Bintang, Diandra memberinya obat merah supaya kering. Baru setelahnya, ia membalut tangan Bintang dengan kasa steril. Pikirnya dibalut lebih aman daripada dibiarkan kena angin. Diandra tahu sendiri kalau saudaranya ini bar-bar. Bisa saja nanti emosinya naik hingga melukai tangannya kembali.

"Ingat, tangannya luka. Gak usah banyak gaya biar cepat sembuh," ucap Diandra usai memplester ujung kasa.

Bintang bergeming. Perih di tangannya keterlaluan hingga ia tidak mampu bicara.

"Ini lebamnya mau dikompres sekalian? Biar kamu gak buruk rupa," tawar Diandra sekalian mengatai saudaranya.

Menurut Diandra, wajah Bintang saat ini buruk rupa. Pipinya bengkak dan lebam. Membiru.

"Terserah," jawaban legend Bintang keluar.

Diandra merotasikan matanya jengah atas jawaban sepupunya. Namun, wanita itu tetap beranjak dari tempat duduknya. Ia bergegas ke dapur, mengambil es batu dan pack kompresan. Ia pun mengisi pack itu dengan es batu sampai penuh. Setelahnya, Diandra membawa benda itu ke ruang tamu.

Bintang membuka kedua matanya tatkala mendengar suara langkah kaki. Diandra, pemilik suara itu, tiba di sofa. Ia kembali duduk di sampingnya. Bintang hanya melirik sekilas sebelum menyandarkan punggungnya ke kepala sofa. Helaan napas lolos dari bibirnya saat punggung kakunya ini terasa lebih rileks.

"Ini apa gak mau sambil cerita, Bin? Aku penasaran kenapa kamu kesetanan lagi," sahut Diandra sambil menempelkan cool pack ke pipi Bintang yang lebam.

Bintang refleks mendesis. Dinginnya es menjalar dari pipi hingga ke rahang dan kepalanya. Ia terkejut dengan sensasi yang ditimbulkan oleh cool pack tersebut.

Holo ft Changbin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang