四十五 | Rania Ayu

1.5K 403 118
                                    

Kencengin votenya biar hepi ending guys 😂👍🏻

Kencengin votenya biar hepi ending guys 😂👍🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin malam

Rani keluar dari kamar tamu usai menidurkan anaknya. Wanita berusia dua puluh lima tahun itu lantas bergegas menemui suaminya, Bintang, yang sudah duduk di ruang tengah. Rani menegarkan hatinya sembari duduk di hadapan Bintang. Dimainkan jemarinya supaya rasa gugup hilang dari hatinya.

Wanita cantik itu tidak menampik kalau ruang tengah terasa mencekam sekarang. Aura kemarahan Bintang terpancar jelas hingga memenuhi ruangan ini. Sorot matanya kelam, dan rahangnya mengeras, pertanda ia sangat emosi. Rani tahu, ialah penyebab kemarahan Bintang saat ini. Mungkin alasannya karena sudah menampar Aira, menampar Bintang, dan terakhir soal rahasia kelam Rani yang lain—yang diumbar Aira tadi.

Tanpa ragu, Rani menghela napasnya di depan Bintang. Ia siap disidang atas kesalahannya pada wanita yang amat Bintang cintai. Siapa lagi kalau bukan Aira? Teman kecil, cinta sejati lelaki, hingga istri paling diprioritaskan lelaki itu.

"Aku minta maaf udah tampar Aira dan tampar mas tadi. Aku emosi," ujar Rani dengan kepala tertunduk.

Ia tidak berani menatap suaminya. Tatapan Bintang terlalu tajam. Bisa-bisa ia terkuliti hidup-hidup karena menatap Bintang. Mungkin parahnya, kepalanya akan berlubang karena memberanikan diri.

"Mas gak akan mempermasalahkan soal itu meski mas marah karena kamu berani menampar Aira. Yang mas mau kamu sekarang jujur soal tuduhan Aira tadi," balas Bintang dingin.

Hening.

Rani mengatupkan bibirnya.

Persoalan itu, kejadian lima tahun silam, benar adanya. Maksudnya, benar Rani pelakunya meski tidak secara langsung. Rani yang menyuruh Wildan untuk menabrak Aira malam itu. Kata lainnya, menyingkirkan Aira untuk selama-lamanya—supaya Bintang bisa ia miliki seutuhnya. Hanya Rani, Wildan dan Inah yang tahu rahasia ini. Orang lain tidak ada. Ketiganya menyimpan erat-erat rahasia ini.

Batin Rani berkecamuk. Antara jujur atau beralibi. Kedua pilihan itu sama-sama menjerumuskannya ke dalam lubang hitam kesengsaraan. Namun, kalau tetap bungkam, Bintang akan memberikannya suatu hal yang sangat menyeramkan. Pembunuhan, misalnya.

Tak mau kemungkinan terburuk terjadi, Rani akhirnya mengangguk. Jujur. Ia memilihnya.

"Ya. Itu benar. Aku yang menyuruh Wildan menabrak Aira. Aku yang menyuruh Wildan membunuh Aira malam itu," ungkap Rani atas kelakuannya lima tahun silam.

"Kenapa kamu melakukannya?" tanya Bintang geram.

"Kenapa lagi? Mas selalu mengungkit Aira. Enggak bisa lepas dari Aira. Selalu Aira. Bercinta denganku yang kamu sebut Aira. Aira...Aira...dan Aira. Aku muak. Kamu enggak mikir perasaanku yang selalu ada di samping kamu, tapi...di pikiranmu cuma Aira," balas Rani langsung.

Holo ft Changbin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang