二 | Kedatangan Tamu Tidak Diundang

3.8K 834 295
                                    


Pagi hari sedikit berbeda dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari sedikit berbeda dari biasanya. Aku pulang dari rumah sakit setelah menyelesaikan shift semalam. Kepulanganku disambut oleh tanteku dari mamaku yang bernama tante Gita. Tante Gita sudah beberapa tahun belakangan tinggal di Malaysia, dan sekarang berada di rumahku. Tante tidak sendiri ternyata, ada mamaku juga.

Seperti yang diajarkan oleh mamaku dari kecil, aku  mencium tangan mama, tante dan mas Bintang. Biasalah, tata krama jika baru pulang dari tempat lain. Aku pun duduk di sebelah mas Bintang, di hadapan mereka, untuk mengobrol sejenak. Aku mengabaikan rasa lelah dan ingin tidur untuk sementara waktu.

Demi menyambut tanteku yang lama tidak kujumpai.

"Baru pulang dari rumah sakit, Ra?" tanya tante Gita begitu aku duduk.

"Iya, tante. Jaga malam kemarin," jawabku, lalu tersenyum. Sedikit bangga karena profesiku sebagai dokter.

Pasalnya dulu tante Gita tidak setuju aku jadi dokter. Ia lebih setuju aku menjadi model atau beauty vlogger. Ia sempat meragukanku bisa jadi dokter dulunya.

"Pantes. Tante boleh ketemu pagi-pagi. Kata mbak Dayu kamu kerja meski hari Minggu," katanya. Tante Gita lantas mengibaskan tangannya sekali. "Omong-omong, tante baru pulang kemarin. Tante mau ketemu kamu. Kemarin waktu kamu nikah, tante gak bisa hadir. Biasa, ada job di New York." tante Gita  senyum cantik sampai terlihatlah olehku deretan giginya yang rapih dan putih.

Tante Gita memang cantik, pantaslah ia jadi model terkenal. Selain cantik, tante Gita punya bentuk tubuh yang sempurna. Aku sedikit iri kalau melihat tubuhnya. Andai aku bisa memiliki badan berlekuk sepertinya. Jangankan berlekuk, menaikkan berat badan saja susah.

"Selamat, ya, atas pernikahanmu. Tante turut bahagia. Semoga kalian langgeng." ucap tante Gita. Aku hanya mengangguk sambil menyunggingkan senyum.

"Tante tunggu dedeknya, ya, Ai. Tante pengen lihat kamu versi kecil. Kayaknya lucu banget."

Aku cengengesan saja menanggapi ucapannya. Diam-diam, kulirik mas Bintang di sebelahku. Dia tampak tidak mempedulikan perkataan tante Gita barusan. Raut wajahnya datar. Sama sekali tidak ada ekspresi di wajahnya.

"By the way, ini tante punya hadiah buat kamu. Tante beli di New York semua. Tante jamin kamu suka," tante Gita member
ikan beberapa bungkusan yang tadi teronggok di samping mama kepadaku.

Bungkusannya tidak hanya satu, melainkan lima. Bingkisan yang tante beli juga berasal dari brand luar negri. Aku tidak tahu brand ini berasal dari negara bagian mana, tetapi mereka semua terlihat mewah dan menarik mata. Aku terperangah melihatnya.

"Oh, ya, yang Louis Vuitton, punya suami kamu. Tante juga belikan buat Bintang,"

Aku seketika mengabaikan bingkisan milikku. Fokusku sekarang pada bingkisan milik mas Bintang. Begitu kubuka bingkisannya, aku menemukan kemeja berwarna coklat, celana dan mantel. Aku tersenyum senang melihat baju pemberian tante untuk mas Bintang bagus-bagus semua.

Holo ft Changbin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang