五十九 | Nanda Wildan Febriansyah

1.1K 320 197
                                    


Mon maap ini partnya super panjang 🙏🏻

Wildan baru saja menyelesaikan makan malamnya di rumah Miranda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wildan baru saja menyelesaikan makan malamnya di rumah Miranda. Lelaki itu segera mencuci piring kotornya, dan meletakkannya di rak piring. Setelah itu, Wildan keluar dari bilik dapur menuju ruang tengah. Hendak bertemu Miranda, seperti yang diminta wanita itu saat ia baru keluar dari kamar setengah jam lalu.

Sesampainya di ruang tengah, Wildan menemukan Miranda sedang duduk sambil melihat suatu dokumen. Entah dokumen apa, yang pasti menurut Wildan, dokumen itu penting. Terlihat dari keseriusan yang terpancar di wajah ayu Miranda. Sembari mendekat, Wildan berdeham pelan. Mencari perhatian sang ibu.

"Sudah selesai makan, Nak?" tanya Miranda begitu menyadari kehadiran Wildan. Sang ibu lantas menepuk sisi kosong di dekatnya.

Dapat Wildan lihat, Miranda sangat senang melihat dirinya. Kedua matanya terlihat penuh binar. Bibirnya membentuk sebuah senyum tulus. Wildan seketika terenyuh. Baru kali ini ada yang antusias saat bertemu dirinya.

"S-sudah," jawab Wildan sedikit gagap.

"Jangan telat makan, ya, Nak. Kalau malu makan bareng, bisa minta mbak Ima ambilkan," ujar Miranda, memberi saran.

Wildan mengangguk canggung.

Tadinya, Wildan enggan makan malam bersama Miranda dan Kanaya, adik perempuannya. Ia malu, canggung sekaligus cemas setelah tahu kalau Miranda ibu kandungnya. Wildan terpaksa menunda makan hingga mereka selesai makan, dan baru keluar saat Miranda menyuruhnya makan untuk kedua kalinya. Wildan untuk saat ini lebih suka sendiri daripada berkumpul dengan keluarga yang baru ia ketahui eksistensinya.

"Setelah sekian lama akhirnya bunda bisa lihat kamu lagi, bahkan duduk di dekat bunda seperti sekarang," ucap Miranda dengan sendu. Tangannya terulur, menyentuh pipi Wildan yang sedikit berisi. "bunda tau kamu masih belum menerima status kita karena sudah lama enggak ketemu, terus tiba-tiba ketemu."

"Apa an—bunda merencanakan ini dengan tuan Bintang?" Wildan malah bertanya dengan sedikit kikuk, akibat menyebut Miranda "bunda".

Jujur, ia sangat penasaran bagaimana bisa tuannya tahu soal Miranda dan menyuruhnya untuk bertemu wanita itu. Terlebih, Miranda seperti sudah membuat persiapan untuk bertemu dengannya. Wildan akan maklum kalau memang ini rencana Bintang.

"Bunda memang pernah minta tolong pada Bintang untuk memberikan alamat bunda ke kamu supaya kamu datang sendiri ke sini. Tapi beberapa hari yang lalu, Bunda memang dapat telepon dari Bintang lagi. Bintang tanya soal bunda dan ia berjanji akan mengirim kamu ke sini," jawab Miranda.

Kan. Memang rencana Bintang. Tapi, bagaimana bisa bundanya mengenal Bintang? Sejak kapan?

"Kenapa bunda enggak temui aku langsung di Malang? Kenapa bunda malah tetap di Bali? Kenapa minta tolong orang lain?" Wildan langsung bertanya tiga pertanyaan sekaligus.

Holo ft Changbin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang