六十四 | Pulang

1.8K 363 118
                                    

Ayo vote dan komen!
Besok ending loo 😊😊😊

Ayo vote dan komen!Besok ending loo 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa di kolam sendirian?"

Rani menolehkan kepalanya saat suara Bintang masuk ke dalam indra pendengarannya. Di sisi kanan, ia mendapati Bintang yang telah berganti pakaian. Lelaki itu kini dibalut kaus hitam polos yang sedikit ketat dan celana pendek berwarna putih selututnya. Rani mengulas senyum tipis alih-alih menjawab.

Bintang kemudian mendudukkan diri di samping Rani. Kedua kakinya dimasukkan ke dalam kolam hingga digenangi air. Ia pun menatap wajah Rani yang tampak bersinar diterpa cahaya lampu di area kolam. Bintang tidak bohong kalau Rani terlihat lebih cantik saat ini.

"Pertanyaan mas belum kamu jawab. Kenapa di sini sendirian?" Bintang mengulangi pertanyaannya yang tadi.

"Hanya ingin," jawab Rani singkat.

"Di sini udaranya dingin. Apalagi airnya. Lebih baik masuk, Ran," usul Bintang. Ia tidak berbohong kalau udara di hotel tempat mereka menginap saat ini terasa dingin. Begitu pula air kolam yang menggenangi kedua kaki mereka.

"Dinginnya cukup membuatku refresh. Gak perlu khawatir," elak sang istri.

"Refresh apanya? Adanya masuk angin nanti," cibir yang lebih tua.

"Aku gak mudah masuk angin. Gak tau kalau mas Yanu,"

"Jangan meledek,"

Rani tergelak. "Itu fakta,"

Daripada membalas ejekan halus sang istri, Bintang hanya mendengkus sambil menatap kakinya yang berada di bawah air. Rani benar, ia mudah masuk angin. Walau tubuhnya sehat dan berotot begitu, ia tetap mudah masuk angin. Pikirnya, itu bawaan sejak kecil yang tidak dapat dihilangkannya walau sudah menjaga kebugaran tubuh.

"Di sini bersama mas Bintang membuatku senang. Teramat senang sampai rasanya gak mau ini berakhir," ujar Rani antusias.

Bintang menggulirkan kedua matanya. Melirik Rani yang tengah menengadah ke langit. Alih-alih menanggapi, Bintang hanya terdiam.

"Tapi mas Bintang gak senang. Aku tau itu. Mas tertekan walau sudah menyembunyikannya dengan baik. Aku sadar, hanya aku yang berharap," imbuh Rani, lalu tersenyum.

"Bagaimana kalau mas bilang mas senang?" tanya Bintang, yang mengundang perhatian Rani.

Tatapan keduanya lantas saling bertemu.

"Mas senang di sini. Bersamamu, menghabiskan waktu di Lombok, sudah membuat mas senang. Yah, meski terkadang mas ngerasa cemas karena kepikiran Aira. Mas minta maaf untuk yang itu,"

"Aku tau mas gak bakal gak kepikiran Aira," Rani membuang wajahnya ke arah kolam. "dia segalanya untuk mas. Yang paling istimewa."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Holo ft Changbin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang