Episode 15

4.3K 614 70
                                    

Tokyo Revengers © Ken Wakui
Story © a_aufa97
926 words

~~•~~

Kini, (Name) sedang berada di minimarket terdekat di rumahnya. Untuk membeli stok bahan-bahan makanan.

Tak lama udara bertambah dingin membuat sang gadis berlari cepat untuk pulang kerumahnya lalu menghangatkan diri.

Bruk-

-Sangking terburu-burunya ia sampai menabrak lelaki berambut rambut putih, dengan kulit tan, dan dengan anting hanafuda.

(Name) membungkuk sopan, ia belum melihat wajah sang lelaki itu, "Maafkan aku" pintanya namun lelaki itu tak merespon ia malah menyentuh surai pirang sang gadis.

Merasa rambutnya di sentuh, (name) mendongak manatap wajah sang lelaki yang tadi ia tabrak.

Matanya membuat tak percaya, "I-izana?" lirihnya, izana membalas tatapan (name) lalu mencium helaian rambutnya.

"Lama tak bertemu, (Name)" ucapnya lalu tersenyum.

Tanpa sadar, (Name) berlari lalu memeluknya, "Izana! Darimana saja kau?! Kenapa tidak mengabariku?! Kau tau?! sejak kematian Ryuu dan Shinichiro aku sangat membutuhkan keberadaanmu!!" air matanya mengalir membasahi pipi mulusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa sadar, (Name) berlari lalu memeluknya, "Izana! Darimana saja kau?! Kenapa tidak mengabariku?! Kau tau?! sejak kematian Ryuu dan Shinichiro aku sangat membutuhkan keberadaanmu!!" air matanya mengalir membasahi pipi mulusnya.

Tangannya terangkat mengelus surai sang gadis, "Ahahaha, maaf" ucapnya.

(Name) menenggelamkan wajahnya di dada bidang izana, "Apa yang kau ketawakan?!" Pekik (name), lalu tak lama melepaskan pelukanya.

"Hm? Entahlah, tapi ternyata tinggi mu hanya bertambah sedikit ya dari dulu" ejeknya lalu menyamakan tingginya sengan (name) dan mendekati wajahnya.

= = =

Setelah tibanya (name) di kediamannya seketika entah bagaimana kini pemimpin Toman Sano Manjiro atau sering dipanggil Mikey kini berada di rumahnyan, duduk di sofa sambil memakan carmila milik (name).

(Name) melipat kedua tangannya di dadanya "Kenapa kau di sini Mikey?" tanya (name) menatap mikey.

Mikey menatap (name) polos, "Aku ingin menginap" jawab mikey santai.

(Name) sweatdropped, "Kau di usir emma dari rumah?" tanya (name), lalu duduk di samping Mikey.

Mikey melanjutkan memakan cemilan milik (name), "Tidak, aku hanya ingin menginap" jawabnya santai.

(Name) memutar mata malas "Rumahku bukan hotel, mikey" ucap (name).

Mikey menghentikan acara makan - makannya lalu menatap (name) "(Name) apakah aku boleh meminta sesuatu kepada mu?" Tanya Mikey, sedangkan (Name) hanya memandang Mikey bingung.

Mikey memeluk (name) lalu menaru wajahnya di dada (name) "Tolong jangan pergi" pinta Mikey sambil memejamkan matanya.

Hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hening.

(Name) mengelus rambut pirang mikey, (name) tau kini mikey sedang ini bermanja dengannya, "Kenapa kau berkata begitu?" tanya (name).

"Aku hanya takut aku akan kehilangan mu, sampai kapanpun aku tak mau itu terjadi... Sampai kapanpun..." jawab Mikey mengeratkan pelukannya, "karna pada akhirnya orang yang membuat ku nyaman akan meninggalkan ku sendirian" lanjutnya dengan nada sendu.

"Mikey...." (Name) tidak tahu. Dia tidak tahu kenapa mikey mengatakan seperti itu padanya. Bukankah sudah jelas ia tidak akan meninggalkan mikey sendiri? Tapi entah kenapa saat mikey mengatakan itu hatinya merasa sakit... Rasanya ia ingin menangis sekarang.

(Name) memegang kedua pipi mikey meminta dia menatapnya "Kau tidak sendirian Mikey! Kau sudah tau kan? Aku pasti akan selalu bersamamu, aku tidak akan meninggalkan mu. Jadi jangan pernah berpikiran kalau kau sendirian di dunia ini" ujar (name).

"(Name)...." lirih mikey.

"Keluarkan saja semuanya Mikey, aku ada di sini. Kau bisa menangis jika kau sedih dan kau bisa marah ketika kau sedang kesal, Sekuat-kuatnya dirimu kau tetaplah manusia, mikey. Dan jika kau lelah kau boleh bersender di pundakku, aku selalu ada di sampingmu. Daripada kau memendamnya sendirian" ucap (name) menatap iris Mikey dengan tatapan lembut "Bukankah kau mempunyai banyak teman yang peduli denganmu? Tapi kenapa kau selalu menyembunyikan luka batinmu, mikey?" sambungnya.

Mikey membuatkan matanya kaget tak lama air matanya tumpah membasahi pipinya, "Maaf... Maaf (name)..." Tangisannya pecah, ia langsung memeluk (name) erat... Sangat erat.

(Name) tersenyum. Ia membalas pelukan mikey tak kalah erat, kini tangannya beralih mengacak-acak surai pirang Mikey, sedangkan mikey masih menangis di pelukannya, 'Hangat' hanya itu yang mikey rasakan di dalam pelukan (name).

Beberapa menit berlalu tapi anehnya mikey belum melepaskan pelukanya, "Mikey?" tanya (name) "Kau tertidur?" sambungnya dan mencoba melepaskan pelukanya, dan ternyata benar... Ia telah tertidur.

(Name) menatap mikey yang sudah tertidur pulas lalu membenarkan posisi tidurnya, ya... Mikey tidur di sofa, sebenarnya ada kamar tamu namun (name) tak tega membangunkannya untuk pindah ke kamar tamu, jadi dia mengambil bantal dan selimutnya lalu menaru bantal dibawah kepalanya setelah itu menyelimutinya.

(Name) terdiam, lalu mengelus serai mikey "Padahal kita belum makan malam tapi kau sudah tertidur, apa selelah itukah kau, Mikey?" lirih (name) lalu meranjak pergi ke kamarnya di lantai atas.

= = =

Sinar matahari pagi, menyinari kamar sang empu membuat ia harus bangun dari tidurnya.

(Name) masih setengah sadar jadi ia memilih untuk duduk di tepi ranjang kasurnya terlebih dahulu lalu menatap ke arah jam yang menunjukkan jam 06.23, kini dia memilih untuk turun lalu mandi dan membuat sarapan.

Saat telah menurunkan tangga ia melihat ke arah sofa. Terlihat mikey yang masih terlelap, karena malas membangunkannya jadi (name) mengabaikannya dan melanjutkan aktivitasnya seperti mandi lalu memasak sarapan.

Tidak membutuhkan waktu lama kini (name) sudah selesai mandi dan memasak sarapan, lalu ia berjalan ke arah sofa ingin membangunkan mikey.

(Name) menatap wajah mikey yang terlelap menurutnya itu menggemaskan, tanpa sadar ia mengelus pipi mikey, beberapa menit berlalu. Kini (name) ingin berdiri namun tangannya di cengkraman dan di tarik membuatnya terjatuh menimpah mikey yang ada di sofa, ah.. Posisi ini sungguh Ambigu!

Mikey membuka matanya perlahan, "Apa tadi ada sesuatu di pipiku?" tanyanya- ah! Ralat sepertinya ia ingin menggoda (name), tak lupa dengan nada bangun tidurnya.

(Name) menatap mikey, semburan memerah muncul di pipinya. Sebenarnya ia tak nyaman dengan posusinya saat ini, tapi tangannya masing di cengkraman oleh Mikey "O-oh! Tapi aku ingin membangunkan mu tapi..." Pipinya semakin menerah "T-tapi tadi kau terlihat sangat m-menggemaskan ketika sedang tidur" jujur (name) sambil memalingkan pandangan ingin munutupi pipinya yang sedang memerah.

Tapi sayangnya (name) tidak menyadari bahwa kini pipi mikey juga tengah memerah akibat kejujuran dan tingkah laku (name).

Cklek-

"(Name), kami semua datan-"

~~•~~

T.B.C

30-Oktober-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30-Oktober-2021

Memories Of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang