Episode 46

1.7K 255 20
                                    

Tokyo Revengers © Ken Wakui
Story © a_aufa97
787 words

~~•~~

(Name) menatap khawatir teman-temannya yang tengah bertarung, arah pandangnya menatap Izana yang tengah berhadapan dengan Kakucho.

Kakucho menatap izana, "Bagimana bisa... Izana...?" lirihnya.

Bruk!

Izana menendang kepala Kakucho, "Kau lengah! Dimana konsentrasi kakucho?! Kau meremehkanku?! Apa karena aku meninggalkanmu kau menjadi lemah begini?!" teriaknya.

Kakucho tersadar. Ia bangkit mencoba berdiri, lalu berlari mencoba memukul izana namun dengan lincah izana langsung menghindarinya.

Satu sudut bibir izana tertarik ke atas mengukir sebuah senyuman miring, "Kau makin lemah, Kakucho" ucapnya lalu memukul wajah kakucho dengan tangannya.

(Name) mengepalkan tangannya, matanya masih menatap penuh rasa khawatir kepada teman-temannya.

Namun, indra penglihatan (Name) melebar ketika melihat seseorang mengelurkan pistol lalu mengarahkan ke izana.

Tanpa membuang waktu (Name) langsung memasuki pertempuran lalu berlari kearah seseorang yang memegang pistol tersebut.

"(Name)!!" teriak Isogai.

"Dasar, keras kepala!" tariak Maehara

Brak!

Bang!

Suara peluru membuat semua orang menoleh ke arah asal suara. Namun, sebelum itu (Name) sudah menendang seseorang yang memegang pistol tersebut hingga tersungkur 2 meter.

Izana berbalik, "(Name)?!" kagetnya kata mekihat darah segar mengalir dari bahu sang gadis.

(Name) berhasil menyelamatkan Izana dari tembakan namun sayangnya satu peluru menancap di bahu sang gadis.

Karma, Nagisa, Itona, dan Asano yang mendengar teriakan Izana langsung memberhentikan serangan mereka dan menoleh ke arah pandang Izana.

Begitupun dengan Mikey, Talemichi, Draken, serta Senju tersentak kaget, lain halnya dengan South yang malah menyeringkai penuh kemenangan.

South terlawa, "Pemimpin Higanbana terkenal peluru! Cepat serang dia!!" perintah South, tak lama anggota Rokuhara langsung mengepung (Name).

Sang gadis menatap datar anggota Rokuhara yang mengapungnya, lagian sakit akibat tertembak peluru ini tidak seberapa dengan denyutan jantungnya ketika penyakitnya kumat.

Dan tanpa ia sadaripun mata kirinya yang tadinya berwarna biru kini telah berubah menjadi warma kuning.

"M A T I" satu patah kata yang di ucapkan oleh (Name) membuat tubuh anggota Rokuhara kaku.

Srak!

Brak!

Bruk!

Semua mata tersentak kaget dengan apa yang mereka lihat, dengan cepat (Name) sudah menumbangkan setengah anggota Rokuhara yang mengepungnya.

Bahkan kecepatan (Name) tidak dapat terangkap dengan jelas di indra penglihatan meraka. (Name) seperti angin yang hanya dapat terasa hembusanya, lalu menghajar dalam sekali serangan.

Anggota Rokuhara tidak dapat menghindar, meraka larut dalam ketakutan mereka hingga tubuh mereka tidak dapat bergerak sedikitpun, bahkan ada yang ambruk akibat kakinya yang gemetar tidak sanggup menahan tubuhnya.

Memories Of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang