Sang gadis perlahan membuka matanya, samar-samar ia dapat melihat mikey yang tengah menyandarkan tubuhnga di dinding sambil memejamkan mata.
Mikey membuka matanya, "Kau sudah bangun?" tanyanya, berjalan mendekati mu.
Posisi sang gadis saat ini berada di atas kasur, (Name) mendudukkan dirinya di atas kasur, entah mengapa tubuhnya terasa sangat lemah.
Mikey duduk di tepi kasur ia menjambak rambut sang gadis agar (Name) mematap ke arahnya. Itu membuat (name) sedikit merintih sakit, "Ne... Kau belum menjelaskannya kepadaku, kenapa kau berciuman dengan Izana?"tanyanya.
Tunggu, apa-apaan ini? Ini bukan seperti mikey yang ia kenal? Apa yang terjadi padanya? Dia terlihat seperti... Ada yang mengendalikannya?
Ah! Benar... impulsivitas gelap yang pernah takemichi katakan. Tapi kenapa dia masih membahas itu?
Mikey menguatkan jambakannya, "Kau memiliki Penyakit jantung koroner sejak lahir tapi dari dulu kau tidak pernah memberitahu, sebenarnya kau memanggapku sebagai apa (Name)?!" bentak mikey, "Kau bahkan membangun geng Higanbana! Apa maksudnya semua.itu?!" Lanjutnya.
Iris mata sang gadis menatap lelaki yang berada tepat di depan wajahnya kosong, "Penyakit? Memberi tahumu? Aku hanya menirumu, Manjiro. Bukankah kau juga tidak memberikan tau kami tentang impulsivitas gelapmu?" tanya balik (Name), indra penglihatan Mikey melebar. "Dan, aku mendirikan geng Higanbana? Awalnya aku mendirikannya untuk membawamu pulang, tapi sekarang aku mendirikannya untuk mengalahkanmu" lanjutnya.
Ujung bibir mikey manaik ke atas membentuk senyuman miring, "Kau ingin bermain denganku, huh?" tanyanya.
(Name) menatap iris gelap mikey masih dengan tatapan kosong, "Tidak... Aku tidak ingin bermain-main dengan anak lemah sepertimu, kau bahkan tidak bisa mengalahkan dirimu sendiri apalagi mengalahkan ku. Maka karena aku ingin mengalahkan impulsivitas gelap gelapmu dan membawamu kembali padaku" jawabnya, mikey tertegun, ia melebarkan matanya kaget.
Tangan (Name) terangkat memegang tangan mikey yang menjambak rambutnya, "Takemicchi kembali dari masa depan, ia bercerita bahwa kau hendak ingin bunuh diri saat 10 tahun di masa depan..." ucap (name), "Bodoh, kau memang sangat lemah" Lanjutnya, ia memejamkan matanya memberi jeda unruk melanjutkan ucapkannya.
"Padahal kau bisa meminta tolong kepada kami tapi bodohnya kau malah menanggung semuanya sendiri. Saat melihatmu seperti ini rasanya aku ingin memasukanmu ke rumah sakit jiwa sekarang juga haha" (Name) tertawa miris.
(Name) menarik tangan mikey yang masih menjambak rambut, membuat beberapa helaian rambutnya ikut tertarik, "Apa kau tidak memikirkan perasaan kami?! Kau melalukannya sendiri sekaan kami tidak ada urusanya denganmu?! Kau tau?! Cara ini jutsu menyakitiku, Manjiro!!" teriak (Name) frustrasi, air matanya menetes.
Mikey tersentak kaget, ia Bingun ingin berkata apa, "(Name)-"
(Name) menunduk, "Ku harap Takemicchi mati saja" lirihnya.
Mikey melebarkan melebarkan matanya kaget, "Apa yang kau katakan?!"
(Name) menegakkan kepalanya menatap iris hitam mikey tajam, "Apa kau tidak kasihan dengannya?! Pergi ke masa lalu dan kembali lagi ke masa depan hanya untuk menyelamatkan kita!! Setidaknya biarkan dia istirahat dengan tenang!! Kita semua beban!! Kita tidak bisa melalukan apapun walupun kita tau masa depan kita!! Karena ujung-ujungnya kita hanya bergantung pada Takemicchi!!" teriak (name).
Sang gadis mencengkeram kerah baju mikey. Ia menariknya dan menyatukan kedua bibir mereka, mikey membulatkan kedua matanya kaget tapi tak lama ia memejamkan matanya.
Tanga sang lelaki terangkat memegang tengkuk sang gadis untuk memperdalam ciuman mereka.
Tak lama Mikey melepaskan ciumannya, ia menatap iris biru (Name). Lalu, ia menyatukan bibir mereka kembali dengan lidah mikey yang memaksa masuk ke dalam mulut (Name).
Mikey melumat bibir (Name), lalu mendorong (Name) ke kasur dan menindihnya. Lidah mikey masih berjelajah di dalam mutut (Name), membuat suhu ruangan menjadi panas.
"Bos!"
Terdengar panggilan dari depan pintu kamar, namun mikey malah mengabaikannya. Tangan mikey memasuki baju (Name) membuat sang empu tersentak kaget.
(Name) memukul-mukul dada budang mikey, membuat isarat untuk berhenti. Alasan pertama, ia sidah kehabisan nafas. Alasan kedua, di depan pintu kamar terdapat seseorang. Dan alasan ke tiga, Ia masih mau menjadi perawan.
Mikey yang menyadari isarat (Name) langsung melepaskan ciumannya, ia menatap (Name) yang terengah-enggah.
"Bos! Kau didalam?!"
Mikey menatap pintu kamar dengan tatapan jengkel, "Ada apa, Sanzu?" Tanya mikey, lalu ia berjalan membuka pintu.
Terdapat seorang lelaki dengan luka di kedua ujung bibirnya, "Ada yang ingin menemuimu" jawabnya.
Mikey mendengus kesal, "Baiklah. Lalu sanzu jaga dia, jangan sampai dia kabur" perintah mikey berjalan ke luar kamar dan sedikit melirik sanzu dengan tatapan tajam.
Sanzu menggangguk, "Baik, bos!" balas Sanzu, saat Mikey telah pergi ia menatap (Name) lalu kedua ujung bibirnya tertarik ke atas mengukir sebuah senyuman.
(Name) menatap datar lelaki yang berdiri tak jauh darinya, "Sanzu Haruchiyo mantan divinsi kelima toman?" tanya (Name).
Sanzu menaikkan satu alisnya ke atas. "Wah? Kau mengingatku ya? Padahal toman sudah bubar ahaha" ucapnya di akhiri tawa yang menggema di ruangan.
(Name) sweatdropped, "Hah? Apa yang dia tertawakan? Apa dia gila? Atau stres? Entahlah, aku jadi kasian oleh jodohnya yang harus mengurus 'Anjing Gila Yang Setia' apalagi dirinya selalu memperioritaskan sang Raja yang tak lain adalah Mikey" batinnya.
Setelah larut dalam pikirannya, (Name) langsung menatap sanzu tajam. "Hei, bisakah kau mengeluarkan ku?" tanyanya.
Sanzu menoleh, "Huh? Kau bodoh? Apa kau tuli? Bukankah kau dangar sendiri bahwa tadi bahwa Mikey sudah memberikanku perintah untuk tidak membiarkanmu kabur, dan kau malah memintaku untuk mengelurkanmu?" tanya balik sanzu.
(Name) memutar bola matanya malas, "Terserah" jawabnya.
~~•~~
T.B.C
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.