Tokyo Revengers © Ken Wakui
Story © a_aufa97
740 words~~•~~
"(Name)"
"Malaikat kecilku"
"Shinichiro-kun, berhenti memanggil kembaranku seperti itu!"
(Name) perlahan membuka indra penglihatannya, samar-samar ia dapat melihat 2 lelaki berambut hitam dan pirang sepertinya.
"R..yuu? Dan S-shin...?" lirih (Name).
Ryuu menoleh, "Kau sudah bangun?" ucapnya lalu tersenyum.
(Name) menundukkan dirinya lalu melihat ke sekelilingnya yang hanya terlihat rerumputan hijau dan beberapa pepohonan, "Ah, ternyata aku benar-benar menyusul kalian" ucap (Name).
Shinichiro menoleh ke arah sang gadis lalu tersenyum tipis, "Tidak, kau belum mati tapi kau hanya sedang istirahat" ucapnya lalu menyentil dahi sang gadis.
Melihat kembarannya yang meringis sakit akibat sentilan dari shinichiro, Ryuu terkekeh kecil, "Lagian teman-temanmu masuh banyak yang membutuhkanmu" ucapnys lalu mengelus serai sang kembaran.
Shinichiro mengangguk antusias menyetujui perkataan Ryuu, "Benar! Apalagi si beban satu itu, rasanya aku ingin memikulnya" ucap shinichiro.
(Name) yang tau siapa yang disebut beban oleh shinichiro pun langsung mengaguk setuju, "Benar! Benar! Dia beban! Menyembunyikan perasaan aslinya dengan senyumannya dan selalu berkata 'Aku baik-baik saja' apa-apaan itu?! Sebenarnya dia itu menganggapku apa?!" ucap (name).
Shinichiro dan Ryuu sweatdropped, "Ngaca!" ucap mereka bersamaan.
Ryuu tersenyum kecil, "Yaa.. Walaupun kau mengatakannya beban tapi kau mencintainya bukan?" tanya Ryuu.
Semburan memerah muncul di pipi (Name), "H-hah?! Apa-apaan itu?!" elak (Name).
Melihat wajah (Name) yang sudah seperti kepiting rebus kedua lelaki itu hanya tertawa, "Baiklah, baiklah. Bilang pada Manjiro, kalau dia tidak menjagamu dengan baik maka aku akan menghajarnya" ucap Shinichiro dan diikuti anggukan setuju oleh Ryuu.
(Name) sweatdropped, "Bagimana caranya kalain bisa menghajar manjiro?" tanyanya.
Ryuu tersenyum tipis, "Entahlah, tapi jika memang dia tidak menjagamu dengan baik aku benar-benar akan menghajarnya" ucapnya tulus membuat (Name) tertegun.
Shinichiro menatap langit, "Baiklah, sepertinya waktu kita sudah tidak lama lagi" ucapnya lalu tersenyum.
(Name) menatap shinichiro, tanpa sadar air matanya menetes tanpa seizinnya. Setelah berbincang dengan mereka membuat (Name) lupa kalau dirinya dan kedua lelaki itu sudah beda alam.
Dengan cepat (Name) langsung memeluk kedua lelaki di hadapannya sambil mennagus, berbada dengan Shinichiro dan Ryuu malah tersenyum tipis.
"Aku menyayangi kalain!" teriak (Name).
"Kami tau itu"
"Hiduplah dengan bahagia"
= = =
Izana masih mencengkeram kerah baju mikey dan dia ingin melayangkan tinjunya kembali namun.
Tit.Tit.
Tit.
Suara Elektrokardiogram membuat mereka terhenti, mereka menileh ke arah Elektrokardiogram di mana garisnya tidak lagi lurus.
"(N-name)?"
"Panggil dokter!"
"Jantungnya kembali berdetak!"
Tak lama dokter muncul dan langsung memeriksa (name), semua dimunta untuk ke laur ruangan.
Kini situasi menjadi tegang, namun mereka masih memiliki harapan.
Hinata menggenggam kedua tangannya, "Kumohon... Sematkan (Name)-Chan" lirihnya.
Emma masih terisak oleh tangisannya, ia tak tau ingin berkata apa, tapi yang pasti ia ingin (Name) selamat.
Dapat dilihat semua wajah kini terlihat gusur, sampai 20 menit berlaru dan dokter keluar dari ruangan operasi milik (Name).
"Ini mengejutkan, (FullName) dinyatakan masih hidup, sepertinya dia mendalami mati suri" ucap doktor, "Namun, ia harus mengalami koma dalam bebrapa hari" lanjut sang dokter.
Semua menangis bahagia, mikey menatap pintu ruangan (Name) lalu tersenyum tipis, "Aku berjanji... Aku berjanji padamu, aku tidak akan pergi lagi... (Name)" lirih mikey.
Mitsuya memalingkan wajahnya, menutupi air matanya yang terus mengalir, "Dasar... Bikin khawatir saja" lirihnya.
Karma menyeringkai, "Oya oya oya? Ternyata (Name) jago ngeprank" ucap karma.
Takemichi menangis, "(Name)-Chan..." lirihnya.
Chifuyu yang mendengar suara lirih dari Takemichi pun langsung terdiam, "Takemichi... Maafkan aku" ucap chifuyu, seketika ruangan menjadi hening.
Takemichi menatap chifuyu bingung, "Huh? Apa maksudmu, chifuyu?" tanya takemichi.
Chifuyu menungguk, "Aku mengatakan semuanya" jawabnya.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
"HAHHHHH?!!!!!"
Kazutora terkekeh kecil saat melihat reaksi takemichi, "Yaa... Kami tau sekarang, Takemichi" ucap Kazutora.
Hinata menunduk, "Jangan salahkan Chifuyu-Kun, karena aku juga menyatakannya pada mereka Takemichi-Kun!" ucapnya.
Hakkai merangkul takemichi, "Aku iri loh melihatmu menjadi pahlawan sendirian" ucapnya tersenyum.
Baji mengaguk menyetujui perkataan hakkai, "Dan kau Mikey! Draken! Kalian malah tidak memberi tau kami!!" teriak baji.
Mikey menatap malas baji, "Kau berisik baji" ucapnya, lalu menatap takemichi dan tersenyum hingga kedua matanya tertutup, "Terima kasih ya, Takemicchi... Lagi-lagi kau menyelamatkan ku..." ucap mikey sambil menatap tangannya lalu membawanya ke arah dadanya, "(Name) benar... Aku tidak hampa... Aku memiliki kalian... Aku hanya terlalu naif hingga pergi dari kalian" sambungnya lalu tersenyum hingga kedua matanya tertutup, membuat semuanya ikut tersenyum.
Emma menatap mikey dengan air matanya yang masih menetes, "Jadi ksu tidak akan pergi lagi kan?" tanyanya di sela isak tangisnya.
Mikey menatap balik Emma lalu tersenyum, "Tentu saja!" ucapnya.
~~•~~
T.B.C
11-Desember-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of Time
FantasíaTokyo Revengers x Reader 『Revisi』 Tokyo Revengers © Ken Wakui Story © a_aufa97 ⚠️WARNING⚠️ ➪Typo ➪OOC ➪Slow Update ➪Gak rapi ➪Bahasa kasar ➪Spoiler ➪Garing ➪Karakter nyasar ➪Karakter dll bukan milik saya ⌗Semua Pict dalam cerita bukan milik saya...