Episode 25

2.3K 304 9
                                    

Tokyo Revengers © Ken Wakui
Story © a_aufa97
851 words

~~•~~

Sesampainya di rumah sakit, emma langsung di bawa ke ruang operasi. Ya... Emma masih bisa diselamatkan. Lalu (Name) yang sudah menahan sakit dari jam 02.00 waktu melarikan pun langsung di bawa ke ruang rawat dan di periksa lak lupa mengobati luka-lukanya.

Pintu ruang rawat (name) terbuka, terlihat sosok Mikey berdiri di sana dengan wajahnya yang babak belur sepertinya ia habis di hajar oleh Draken.

(Name) ingin berdiri dari kasur rawatnya namun percuma kakinya tak bisa menahan berat tubuhnya, "Mikey! Bagaimana sengan Emma?!" tanyanya.

Mikey mengabaikan pertanyaan (name) lalu berjalan dan langsung memeluk (name) erat. Ah... Benar... Saat Mikey sedang memerlukan sandaran... (Name) yang mengertipun langsung membalas pelukan mikey sambil mengelus surai pirang miliknya.

"Operasinya sukses. Tapi... Dia dalam kondisi kritis, kalau sampai besok dia masih kritis maka Emma... Emma... Akan..." lirih mikey, sepertinya ia tak sanggup untuk melanjutkan kata terakhir.

Mikey mengeratkan pelukannya tangisannya pecah "...Dan, kalau emma bisa bertahan ia mungkin akan selamat walau akan koma beberapa bulan... Terima kasih (name)... Karena kau... Emma... Masih punya kemungkinan untuk selamat..." lanjutnya mikey.

(Name) menghela nafas lega, ia mengelus rambut mikey, "Kau dan Draken di sini saja menjaga Emma, biar aku akan memimpin Toman untuk mengalahkan Tenjiku. Dan..." ucap (name), wajahnya berubah menjadi datar, "...Jangan samapi sampai informasi bahwa emma masih bisa selamat bocor" lanjutnya.

= = =

Dari kejauhan (Name) dapat melihat anggota toman berkumpul bahkan di sana ada Mitsuya dan Smiley yang sedang menggunakan kursi roda sedangkan Baji dan Kazutora menggunakan tongkat untuk berdiri.

"Tidak perlu khawatir, aku ada di sini" ucap (name) datar dan dingin.

Semua mata menatap (name) yang tengah berjalan ke arah tangga yang biasa mikey, draken, dan (name) berdiri.

"(NAME)!! / (NAME)-CHAN!!" Teriak semua anggota dan pendirian toman.

(Name) terus berjalan, tidak meperdulikan teriakan terkejut dari yang lain. Sesampainya di tangga (Name) berdiri dan menghadap ke arah mereka.

Wajah datar, tatapan tajam, suara dingin, dan aura hitam yang pekat membuat semua orang merinding, "Apapun resikonya kita tatap akan melanjutkan pertarungan ini, aku berjanji dengan nyawaku aku akan mendampingi kalian" ucapnya penuh penekanan, "Ak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah datar, tatapan tajam, suara dingin, dan aura hitam yang pekat membuat semua orang merinding, "Apapun resikonya kita tatap akan melanjutkan pertarungan ini, aku berjanji dengan nyawaku aku akan mendampingi kalian" ucapnya penuh penekanan, "Aku tidak akan membiarkan semuanya... Berakhir seperti ini" sambungnya.

Semua orang terpaku, bingung ingin merespon apa, tapi ucapan (Name) yang penuh dengan penekanan membuat mereka bersemangat dan para petinggi toman tersenyum.

Memories Of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang