Episode 27

2.3K 304 15
                                    

Tokyo Revengers © Ken Wakui
Story © a_aufa97
853 words

~~•~~

(Name) membuka matanya, samar-samar ia dapat melihat ruangan dengan cat putih dan tak lupa bau obat yang menyengat.

Ia melihat ke sekeliling, "Kenapa aku bisa rumah sakit?" tanyanya pada dirinya sendiri, samar-samar ia menggiat kalau malam itu mikey membuatnya pingsan.

Tak lama ia menyadari, ada hembusan nafas di sekitar pergelangan tangan kanannya. Ia menoleh, terlihat Mikey yang sedang tertidur, "Mikey? Dia tertidur? Apa dia menjagaku semalaman?" batin (name).

Tangan kanannya terangkat dan membelai pipi mikey yang sedang terlelap lalu tangannya naik ke atas ingin mengacak-ngacak surai mikey, namun sial! Dia terbangun dan mencengkeram tangan (name), sang empu terkejut pun langsung memalingkan pandangannya ke arah agar mikey tidak melihat semburan merah di pipinya.

Mikey membawa tangan (name) untuk mengekus pipinya, lagi-lagi tingkah pria itu membuat sang empu memerah, "Kau sudah bangun?" tanyanya hanya di jawab anggukan oleh sang empu tak berani mengeluarkan suara.

Mikey menatap (name) sambil menopang dagu dengen tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya masih mencengkeram lengan (name). Kini mikey memainkan jari-jari tangan kanan (name) lalu...

Entah kerasukan apa, mikey menjilat jari (name). Sang empu yang merasa geli pun langsung menarik lengannya dan menatap horor mikey.

Ia mencoba untuk duduk di ranjang pasien yang ia tempati, lalu menjaga jarak dari mikey. Mikey yang melihat (name) nenjaga jarak hanya memiringkan kepalanya polos.

"Kenapa?" tanya Mikey.

(Name) berdecak kesal, "Aku yang harusnya bertanya! Kenapa kau menjilat jariku? Itu... Geli" ucap (name).

"Oh, aku tadi tidak sengaja" jawabnya tersenyum tanpa dosa, perempatan imaginer muncul di kepala (name) memandang mikey kesal lalu memalingkan pandangan lagi ke arah jendela.

"(Name)"

Panggilan dengan nada yang berbeda membuat gadis itu perlahan menoleh, menatap wajah pemuda di hadapannya, ia melihat Mikey memiringkan kepalanya, "Hm?"

Mikey menarik lengan (name) agar mendekat ke arahnya, (Name) membulatkan matanya kaget dikarenakan jarak antara wajahnya dan mikey sangat dekat.

Mikey menempelkan bibirnya singkat, lalu melihat ke arah (Name) yang masih mencerna kejadian yang barusan mikey lakukan.

Tak lama dia mencium (Name) lagi. Perlahan Mikey melumat bibir lembut gadis itu, sementara (Name) lagi-lagi masih mencerna apa yang sedang terjadi, ya... Otaknya tiba-tiba berhenti berfungsi.

Setelah beberapa saat (Name) akhirnya tersadar. Ia pun berusaha melepaskan ciumannya. Namun tangan Mikey yang ada di leher gadis itu menahannya. Pemuda itu kembali melumat bibirnya.

Setelah puas, Mikey menjauhkan kepalanya. Menatap (Name) yang tengah menatapnya dengan semburan merah di wajahnya, sial! Sekarang wajahnya mirip sekali seperti kepiting rebus!

 Menatap (Name) yang tengah menatapnya dengan semburan merah di wajahnya, sial! Sekarang wajahnya mirip sekali seperti kepiting rebus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu kemudian menundukan kepalanya di bahu (Name) dan memejamkan matanya, lalu tangannya memeluk pinggang ramping sang gadis. Dia tak mempedulikan (Name)  yang bingung dengan tingkah lakunya.

Beberapa menit berlalu, mikey menenggangkan kepalanya kembali dan menatap (name) polos, "Kenapa wajahmu memerah (name)?" tanyanya.

"ITUKAN KARENAMU–"

"(Name)-Chan, kau di dalam?"

Tunggu... Suara ini?!

"Emma?!" teriak (name), ia berdiri dari ranjangnya lalu berlari membuka pintu di sana terdapat Emma yang sedang menggunakan kursi roda dan di dorong oleh Draken, saat melihat emma degan cepat sang empu langsung memeluknya.

"Yo! Aku ingin menjengukmu tapi tidak diperboleh oleh Draken dan dengan susah payah aku membujuknya dan akhirnya mau. Oh ya, kata dokter juga aku harus menggunakan kursi roda dikarnakan lututku masih lemah" jelas emma, sepertinya ia ingin menceritakan banyak hal kepadanya, namun berkat emma sang gadis juga melupakan kejadian saat bersama mikey tadi.

"Pftttt– sepertinya kau ingin menceritakan banyak hal kepadaku, bagaimana jika kita berjalan di taman belakang rumah sakit?" ajak (name).

"Ay–"

"Emma... (Name)... kalian harus istirahat" ucap mikey memotong perkataan emma, dan entah sejak kapan Mikey kini berada di belakang (name) lalu ia menarik tangan sang gadis, menyurunya untuk istirahat.

Draken mengangguk, "Setuju. Mikey benar dan kau emma, kau harusnya tidak boleh keluar dari ruangan" ucap draken.

Mendengar Mikey yang berada di belalangnya, pipi (Name) kembali memerah, "Ah! Sial! Kenapa aku jadi seperti ini?!" batinnya.

Emma yang melihat ada semburan merah ada di pipi (name) membautnya curiga, apa yang di perbuat kakaknya dengan sahabatnya ini?

"M-mike–"

"Ah! disini ternyata! Emma-Chan tadi aku ingin menjengukmu tapi kau tidak ada di runganmu jadi aku memutuskan untuk menjenguk (Name)-Chan dan ternyata kau ada di sini!" ucap hinata yang datang bersama takemichi.

Emma melambaikan tangannya ke arah hinata, "Hina-chan! Lama tak bertemu!" ucap emma, "Baiklah! Kalau begitu, (Name)-Chan! Hina-Chan! Ayo pergi ke taman belakang rumah sakit, aku bosan berada di ruang perawat" ucap emma.

(Name) menggangguk antusias, "Aku setuju, bau obat itu mebuatku tidak nyaman" balas (Name) dan mendorong kursi roda emma.

Hinata tersenyum, "Baiklah, aku ikut kalian berdua saja" jawab hinata.

"Hei! Kalian mau ke mana?" tanya takemichi.

Emma menoleh ke arah takemichi, "Kami ingin berbicara berbicara sesama perempuan, kalian para lelaki jangan ikuti kami! tunggu saja di ruang rawat (name)-chan!" suru emma, selesainya emma berbicara tiba-tiba, Baji, Kazutora, Mitsuya, Hakkai, Chifuyu, dan Yuzuha datang bersama, apa mereka janjian?

Sebuah lampu imaginer muncul di samping kepala emma, "Ah! Kebetulan sekali! Ayo Yuzuha-chan ikut kami ke taman belakang rumah sakit! Dan para lelaki tunggu saja di ruang rawat (Name)-Chan!" ucap emma.

(Name) menatap emma sweatdropped, "Emma... Kau antusias sekali, apa ada yang ingin kau ceritakan kepada kami?" tanya (name) membuat semburan merah muncul di pipi emma.

[A/N]
'Kok izana gak dibahas? Izana mana? Izana mokad? Izana masih hidup gak?'
Pasti itu yang ingin kalian tanyakan bukan? Mungkin, hehe... Baiklah bakal Aufa jawab, walupun mungkin gak ada yang mempedulikan ini. Sebenarnya jawaban untuk Mati atau masih hidupnya Izana itu bakal jadi spoiler untuk acr final(◕ᴗ◕✿). Jadi, intinya Izana bakal ada sangkut mautnya di arc final(☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞

~~•~~

T.B.C

19-November-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19-November-2021

Memories Of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang