Episode 32

2.1K 306 9
                                    

Tokyo Revengers © Ken Wakui
Story © a_aufa97
885 words

~~•~~

(Name) kini tengah duduk di ranjangnya sambil menatap ke arah jendela, hingga suara pintu terbuka membuat ia harus menoleh menatap kearah pintu.

Mata sang gadis membulatkan matanya, kaget dengan orang yang berdiri du depan pintu ruangannya, "Bagaimana kau bisa tau aku ada di sini..." ucapnya, "Manjiro...?" sambungnya.

Ya... Di sana terdapat mikey yang sedang membuka jubah yang menutupi tubuh, rambut, dan wajahnya, tak lupa dengan tatapan datar miliknya. Namun, (Name) masih dapat melihat ada rasa kekhawatiran di bola matanya.

"Bukan urusanmu... Dan, tadi aku di kasih Dorayaki dari bawahan ku" ucapnya, "Untukmu, makanlah" sambungnya, lalu melempar 3 Dorayaki yang tadi berada di tangannya.

Bohong, Dorayaki yang mikey bawa bukan dari bawahanya namun ia beli saat ingin menjenguk (name) di rumah sakit.

Bagaimana mikey bisa tau (Name) berada di rumah sakit? Hei! Jangan meremehkan mikey! Dia itu bos dari geng bonten yang merupakan organisasi kriminal diseluruh jepang! Bahkan mikey saat ini juga tau kalau (name) memiliki Penyakit jantung koroner!

Ok, lanjut.

(Name) menatap Dorayaki yang di kasih mikey dengan mata yang berbinar-binar, "Hehe, makasih loh!" tawanya lalu tersenyum bahagia.

"Bagaimana dia bisa tersenyum bahagia dan tertawa seperti itu, di saat-saat dia sedang menunggu kematiannya? Bodoh..." Hanya itu yang mikey pikirkan.

Hening... Hanya ada suara (Name) yang sedang memakan Dorayaki pemberiannya.

Mikey kini tak tau ingin berkata apa, ia bingung. Tapi kalau beleh jujur... Kini ia juga sangat mengkhawatirkan sang gadis yang sedang memakan Dorayaki di depannya.

(Name) menatap mikey, "Ne, kau tau? Aku mencintaimu setiap hari. Dan sekarang, aku akan merindukanmu setiap hari..." ucapnya lalu tersenyum.

Mikey tersentak kaget, "Kenapa tiba-tiba? Dan... Apa maksudmu? Bukankah kau sudah berjanji tidak akan meninggalkanku, (Name)?!" tanya Mikey diakhir dengan nada tinggi.

(Name) tersenyum tipis, "Bukankah kau yang pergi dariku?" tanyanya.

Mikey membeku, "Ini semua salahku?" lirihnya yang masih dapat terdengar oleh indra pendengar sang gadis.

(Name) menggeleng sambil mengangkat satu lengannya, ia mengelus surai putih milik mikey, "Tidak, ini bukan salahmu dan jangan menyalahkan dirimu. Tak apa, aku sudah biasa memulai dengan kesendirian, lulu ini saatnya untukku istirahat. Apa aku boleh tidur?" tanyanya dengan senyumannya yang hangat.

Tanpa sadar, air mata jatuh dari indra penglihatan milik mikey. Ia menggenggam tangan (Name) yang tadi mengelus serainya, "Tapi kau harus bangun, oke?" tanyanya.

Kedua sudut bibir sang gadis tertarik ke atas mengukir sebuh senyuman hingga kedua matanya menyipit, "Bangunkan aku!" jawabnya antusias, lalu merebahkan dirinya di kasur rawatnya.

Mikey tersenyum kecil, "Ya, Tentu saja" ucapnya, lalu mengelus surai atas kepala sang gadis.

(Name) memejamkan matanya, "Kau tau? Bagiku, tidur bukanlah sekadar melepas lelah, melainkan sebuah pelarian dari lelahnya hidup, hehe" ucapnya di akhiri tawa, sedangkan mikey hanya menatap sendu sang gadis yang tengah mencoba untuk terlelap.

Tak butuh waktu berapa lama, kini (Name) telah tertidur dengan Mikey yang masih setia di samping ranjang sang gadis, untuk membangunkannya.

Hingga tak tetasa kini mereka berdua sudah menghabiskan waktu selama 4 jam, sampai (name) tiba-tiba–

Memories Of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang