[COMPLETE]
Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja sebuah kehilangan yang kita rasakan, cukup untuk membuat kita sadar un...
Wahai silent reader, mari tunjukkan eksistensimuu. Vote dulu, baru baca. Selamat bersemestaa!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ara ingat sekali bahwa dalam menjalani suatu hubungan akan ada fase pasang-surut yang membuat suatu warna tersendiri dalam hubungan tersebut. Berdasarkan pengalamannya (yang sesungguhnya hanya satu kali saja dalam menjalani hubungan), ada satu waktu di mana dia maupun si pasangan berada di tahap sedang sibuk-sibuknya. Terlalu larut dengan kewajiban serta tanggung jawab pribadi sehingga lupa bahwa ada manusia lain yang juga merupakan tanggung jawab yang tidak kalah penting.
Ara yang tenggelam dengan kertas-kertas dan garapan skripsinya yang belum juga kelar, pun Sena yang tengah disibukkan dengan renovasi interior kafe serta menu baru yang akan diluncurkannya sebentar lagi.
Keduanya tahu, baik Ara maupun Sena sama-sama bukan orang yang pandai sekali dalam hubungan yang kini sedang mereka lakoni. Sena yang baru pertama kali menjalin ikatan kasih, pun Ara yang dulunya hanya remaja dimabuk cinta tanpa tahu bagaimana cara menghadapinya dalam cara yang sedikit lebih dewasa.
Jadi, manakala kini sedang ada dalam fase sedang sibuk-sibuknya, hal yang bisa dilakukan keduanya hanyalah bertukar kabar melalui pesan, telepon, ataupun video call (yang sesungguhnya tidak benar-benar dilakukan dengan baik). Karena adakalanya ketika Sena senggang, Ara yang sibuk. Begitu pula sebaliknya. Jadi, pesan yang baru terbalaskan setelah menganggur selama lima jam lamanya, panggilan yang tidak diangkat, ataupun video call yang tak dijawab. Hal yang selama nyaris satu bulan ini terjadi di antara keduanya.
Oh, jangan tanyakan kenapa mereka tidak melakukan itu di malam hari.
Sena sudah terlalu lelah dengan segala aktivitas di kafe dan harus kembali mengurus keperluan rumah mengingat dia kini menyandang status sebagai single parent, Ara yang tidak bisa diganggu karena itu waktu biasanya dia sedang menggarap projek-projek novel ataupun skripsinya yang tentu setelah itu ia langsung merebah di atas kasur. Sena tentunya tidak mau menjadi pihak paling egois yang mengganggu waktu istirahat puan kesayangannya itu. Terutama setelah memutuskan bahwa Jingga akan diurus bersama kakek dan neneknya, maka di saat yang sama tentunya si Araya Nayanika harus kehilangan pekerjaannya tersebut.
