#Redup26. Restu Keluarga

193 59 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Sesuai janji mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Sesuai janji mereka. Tepat pukul 12 siang, keluarga Ara datang mengunjunginya. Tidak tanggung-tanggung, seluruhnya hadir tanpa kecuali. Ada kedua orang tuanya, serta Jay, kakaknya, bersama sang istri, Lamia. Dikunjungi seperti ini bukanlah hal yang tabu untuk Ara. Terutama setelah kontrak kerja Papanya usai dan pria paruh baya itu harus rela ditempatkan kembali ke ibu kota.

Sekalipun Mama berasal dari Yogyakarta dan tentunya ada beberapa sanak saudara yang bisa dipercayakan untuk menjaga Ara. Ditambah lagi Yogyakarta merupakan tempat kelahirannya juga. Namun tetap saja, melepas Ara sendirian menyimpan kekhawatiran untuk seluruh keluarganya. Itu pula yang membuat Papa tidak membiarkan Ara tinggal sendiri. Mengosongkan rumah mereka dan meminta Ara tinggal bersama-sama dengan teman satu kampusnya.

Jadi, karena tahu keluarganya akan datang. Ara tentu bersama dengan Juniar membersihkan rumah lamanya dari dua hari yang lalu. Debu-debu di sana cukup tebal sehingga tenaga ekstra dibutuhkan. Dia bahkan sampai meminta izin kepada Sena untuk cuti dengan alasan ini. Orang yang biasa ditugaskan untuk membersihkan rumahnya secara rutin mendadak tidak bisa hadir karena suatu kendala. Bagaimana pun, membersihkan rumah yang sudah satu minggu tidak tersentuh memang cukup melelahkan.

"Ra, bantuin aku bawa barang-barang, dong." Jay memanggil. Memberikan tanda pada Ara dengan tangannya yang melambai ringan. Terdapat banyak sekali makanan ringan di sana.

"Sebenarnya kalian mau datang liburan atau mau pindahan, sih?" Ara menatap ngeri dua kantung plastik besar berisi jajanan, satu berisi minuman, dan satu lagi tas khusus piknik yang isinya berupa kotak-kotak makanan yang isinya telah habis.

"Kamu tau sendiri Mama kayak gimana," Jay terkekeh, ia mengambil dua koper di dalam sana dan membawanya masuk.

Suasana rumah cukup ramai kala itu. Juniar yang turut serta di undang kini tengah membantu mengeluarkan barang-barang berat dari mobil bersama dengan Jay. Ara, setelah membawakan makanan memilih bergabung bersama dengan Lamia menyiapkan makan. Papa memilih berselonjor di depan televisi dengan tontonan berita terbaru. Dari lantai atas, terdengar derap kaki Mama yang baru saja selesai mandi.

Sebenarnya ini hanyalah bentuk perayaan Ara baru saja menyelesaikan seminar proposalnya, yang sejak awal tidak perlu di besar-besarkan sih. Lagipula, perjalanannya sampai menggunakan toga masih terbilang panjang. Penelitiannya masih dilakukan, ia beberapa kali harus bolak-balik kampus untuk bimbingan. Namun memang dasarnya si bungsu kesayangan keluarga ini tidak bisa untuk tidak diabaikan eksistensinya. Dia tetaplah Ara kecil yang sejak dulu dimanja seluruh penghuni rumah.

Redup. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang