Tolong vote komentarnya jangan ada yang lupa lho yaa. Selamat membaca dan selamat bersemesta 🌌
Terkadang hidup memang perkara banyaknya rahasia yang disembunyikan oleh semesta. Atau bagaimana alam raya seolah bekerja sama dengan sang waktu untuk memperitahukan kapan tepatnya kepada setiap insan mendapati hal-hal luar biasa melalui takdirnya.Itu adalah waktu yang cukup teduh untuk dikatakan siang hari. Matahari bersembunyi malu-malu di balik gumpalan putih awan. Cuaca tidak begitu baik dan tentunya membuat sebagian besar manusia merutuk kesal. Cepat-cepat mengambil tindakan agar segera mencari tempat berteduh sebelum kuyup.
Kendati itu tentunya tidak benar-benar mengganggu bagi sepasang yang baru-baru ini terikat dalam sebuah kata bertajuk kita. Keduanya saling bertukar canda pun cerita. Mengabaikan dinginnya angin yang singgah karena kehangatan di sekitar yang tidak kunjung pudar. Baik Sena maupun Ara tentunya menjadi manusia yang paling egois lantaran tidak mau kehangatan tersebut enyah dari mereka. Abai dengan keadaan sekitar di saat mereka sendiri sudah memiliki dunianya yang paling indah.
Menginjak waktu dua minggu, Sena bisa merasakan perbedaan signifikan semenjak dirinya memutuskan untuk menjadikan Ara poros dalam semestanya. Bagaimana dia berkali-kali membanggakan diri di depan cermin dengan gaya yang beragam (dan terlihat sedikit memalukan), seraya bibir yang berkata bahwa dia lelaki terhebat sejagat raya lantaran bisa menembus pertahanan diri Ara selama ini. Batas besar yang selalu ada dan dinding yang tetap dipertahankan oleh Ara agaknya berhasil dihancurkan absolut oleh Sena. Dan di sana, Sena bisa dihadapkan dengan banyaknya hal-hal baru tentang Ara yang juga menjadi penyebab senyum seolah menjadi penghuni tetap di ekspresi wajahnya.
"Jadinya waktu itu aku nggak bisa kemana-mana. Padahal udah siap-siap. Dandan cantik-cantik, tapi Papa nggak bolehin pergi."
Itu adalah Ara-nya yang baru selesai bercerita. Mereka sepakat mengganti gaya bahasa menjadi sedikit lebih informal karena sudah satu langkah lebih maju. Dan Sena bisa melihat salah satu dari banyaknya ekspresi baru milik Ara yang kini hadir di wajah ayu kekasihnya itu. Bibir bawah maju dengan dua kaki yang diayunkan dan sedikit dihentakkan. Seolah membawa kembali rasa kesal belasan tahun silam saat dia tidak diizinkan pergi oleh Papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redup. ✔️
Romance[COMPLETE] Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja sebuah kehilangan yang kita rasakan, cukup untuk membuat kita sadar un...