"Kenapa jika dilihat dari dekat ia begitu tampan. Ah ralat, sangat tampan."
-Caramel Valencia Pradipta
.
.
."HIKSS!!! HIKSS!! ITU COKLAT YANG GUE KASIH MALAH DI KASIHIN KE ORANG LAIN!!! KAN SAKIT PERASAAN GUE!!!"
Juni meraung. Caramel, Ghia, Freya, dan Primily jadi bingung sendiri nenangin nya gimana. Juni tiba-tiba udah nangis aja sehabis memberikan coklat pada Juna. Karena gak mau yang lain salah paham, mereka langsung membawa Juni ke lapangan basket. Kebetulan tak ada yang memakai lapangan itu membuat Juni bebas menangis.
"Kan lo sendiri yang bilang gak sakit hati kalau di tolak." Caramel bersuara.
Freya mengangguk, "Lagian, emang itu beneran Juna? Emang lo liat mukanya?"
Juni menghapus sisa air matanya, "Ya enggak! Tapikan hati gue berkata bahwa itu Juna, suaranya juga sama."
Ghia menghela nafas, "Nanti gue coba omongin ke Samudra ya." setelah mengatakan itu Ghia mengerjap, sepertinya ia salah bicara karena semua mata menatap ke arah dirinya.
"GHI??"
"LO DEKET SAMA SAMUDRA???"
"IHH GHIA!!! SEJAK KAPAN??"
"GHIAA KENAPA GAK PERNAH BILANG!!"
Ghia membuka mulutnya, bingung mau jawab yang mana dulu. Habisnya semua pada serbu Ghia dengan pertanyaan. Padahal, gadis itu juga baru dekat belum ada hubungan apapun.
"Girls, tahan dulu kasih Ghia kesempatan buat ngomong." ujar Caramel, yang paling mengerti situasi.
"Gue emang #@$&$(#-@($)_+$/$" Ghia menjawab dengan cepat sampe yang lain kebingungan itu Ghia ngomong apa lagi komat-kamit?
"Pelan-pelan anjirr, kaya lagi lomba ngomong cepet aja!" ujar Juni frustasi. Udah dirinya lagi stress karena mikirin doi, eh ternyata temennya juga deket sama temen doi.
Ghia menghela nafas, "Gue emang lagi deket sama Samudra, dan pernah Jalan juga."
"ANJIRRR!! UDAH JALAN GUYS??!!" heboh Primily. Ia jadi geleng-geleng kepala.
"Kenapa baru bilang?" tanya Juni.
"Gue mau kasih tau kalian tapi waktunya gak pas, juganya nih ya gue tuh belum ada apa-apa jadi belum berani mau ngasih tau." Ghia itu perempuan yang berfikiran dewasa di antara mereka.
"Tapi lho Ghi, Samudra itu inti Graciouz!! Beruntung banget lo!!" ujar Juni iri. Coba aja yang ada di posisi Ghia itu Juni.
"Jangan iri jangan iri, jangan iri dengki..." Primily bernyanyi, seolah menyindir Juni.
Juni mendengus, "Samudra belum pernah ada kabar deket sama cewek, dan kalau anak sekolah tau pasti heboh."
"Bagus dong, berarti gue yang pertama." Ghia tersenyum bangga.
"Tapi lo suka gak sih sama Samudra? atau cuma jalanin pdkt aja?" tanya Freya. Gadis itu menopang dagunya dengan tangan kiri seolah menanti jawaban dari Ghia.
Primily langsung menepuk pundak Freya, "Temanan dah lama masa gak paham sih Fre, Ghia itu tipe cewek gak bakal ngeladenin kalo dia gak suka."
"Berarti lo suka sama Samudra, Ghi?" Caramel bertanya.
Ghia mengangguk dan mengiyakan.
Juni membuka mulutnya, "Kapan cinta gue terbalas ya."
"Kapan-kapan." celetuk Primily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang
Teen FictionElang Denagra Grisham, ketua dari sebuah geng yang bernama Graciouz. Elang memiliki semua hal yang disukai wanita; wajah tampan, populer, berasal dari keluarga terpandang dan jago berkelahi. Sayangnya, sikap Elang tidak terlalu welcome kepada wanita...