27. KE MARKAS GRACIOUZ

3.3K 417 141
                                    

dua itik
buah kedondong
Hay cantik
komennya dong

—SADEWA RAGASWARA

***

Elang membawa Caramel ke rumahnya. Pastinya hari ini ia akan mengerjai habis-habisan Caramel, mumpung masih ada kesempatan. Kebetulan, orang tua dan Kakaknya tidak ada di rumah hanya ada beberapa asisten rumah tangga dan penjaga rumah saja.

"Lo ngapain ngajak gue ke rumah lo?" tanya Caramel.

Elang menunjuk motornya, "Gue mau lo cuci motor itu."

Caramel memperhatikan motor itu dengan baik, "Apa yang harus gue cuci? Itu motor udah kinclong banget. Gue aja bisa ngaca di motor itu." kesal Caramel. Sudah pasti Elang saat ini sedang mengerjainya.

"Di cuci lagi aja biar tambah kinclong." suruh Elang, "Gue mau masuk dulu. Selamat berkerja babu Elang." Elang melambaikan tangan dengan wajah yang begitu menyebalkan.

Caramel menghentakkan kakinya kesal, tapi selintas ide tercipta di otaknya. Kalau Elang bisa mengerjai dirinya mana mungkin Caramel tidak membalas.

Caramel mengambil selang dan membasahi tanah merah yang ada di halaman rumah Elang. Terasa sudah basah ia mengambil tanah itu dan menaruhnya di motor Elang. Mengoleskan dengan rata di motor itu.

"Anjing! Motor gue!"

"Lo apain motor gue sialan!" tanya Elang menyentak.

Caramel menyengir, "Gue terlalu di manja sebagai babu lo. Masa gue harus cuci motor yang udah bersih jadi gue punya ide dan kotorin motor lo biar bisa gue cuci. Cemerlang kan ide gue?"

Elang mengepalkan tangannya, "ITU MOTOR KESAYANGAN GUE ASAL LO TAHU!" teriak Elang.

Elang mengambil selang dan menyemprotkan ke arah Caramel, "Elang stop woi!"

Caramel terus menghindar saat Elang menyemprotkannya dengan air.

"Rasain Lo, hah! Lo juga harus mandi."

Elang mengambil tanah basah dan mengusapkan ke wajah Caramel. Hingga membuat Caramel seperti sedang bermaskeran.

"ELANG! APA YANG LO LAKUIN!" teriak Caramel. Nafas perempuan itu mengebu.

Elang tertawa, "Mampus."

"Awas ya lo!"

Caramel tak mau kalah ia juga mengambil tanah itu dan melemparkan asal pada Elang. Bahkan lemparan itu mengenai wajah, kepala, tangan, dan punggung Elang. Caramel terlalu brutal melemparkannya.

Elang menangkap kedua tangan Caramel agar perempuan itu berhenti melemparkan tanah. Tetapi Caramel terus memberontak dan tak mau berhenti. Ketika keseimbangan kedua mulai goyah mereka jatuh ke tanah.

Bukannya berdiri, mereka justru malah berbaring dengan nafas tersengal. Kemudian tawa renyah keluar dari mulut keduanya.

Iya, mereka tertawa.

Bersama.

"Gue capek."

"Baju gue basah semua, bangsat." umpat Caramel.

"Lo rese."

"Lo lebih rese, ngapain nyuruh cuci motor yang udah bersih. Gak guna."

"Ya enggak perlu kotorin juga kan bisa."

"Maaf, tapi ide gue terlalu brilian."

Elang menoleh melihat wajah Caramel dan ia pun tertawa keras, "Kenapa lo ketawa?"

"Muka lo, kaya gembel."

"Sialan! Ulah lo."

"Cantikan gitu tapi"

ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang