25. TIDAK DATANG

3.9K 443 359
                                    

"Kamu akan merasakan pembalasan dari perbuatan jahat yang kamu lakukan."

Juna Regalio Manggala
.
.
.

Selly melangkah dengan tergesa-gesa untuk segera sampai ke kamar mandi. Melihat kejadian di lapangan tadi membuat rasa marah Selly kembali muncul. Kedekatan Elang dan Caramel akan sangat merugikan bagi dirinya.

"Sel, lo kelamaan bergerak." ujar Kaia yang telah berhasil menyusul Selly ke kamar mandi.

"Kalo lo kelamaan gerak, mau gak mau lo bakal di tindas terus." ujar Kaia kembali.

"Tapi mereka bukannya udah pacaran ya?" tanya Zara terlihat bingung.

"Gue rasa belum, kelihatan dari gelagat mereka tadi yang gak akur kaya biasa aja gitu." perjelas Kaia.

"Kalau begitu lo harus cepet ambil hati Elang, Sel. Mumpung masih ada kesempatan."

Selly menoleh, "Gue gak ada cara, otak gue buntu."

Kaia berfikir sebentar lalu sekelebat ide muncul di kepalanya, "Aha! Gue ada ide."

Kaia memberitahu ide yang ada di kepalanya. Ide itu terlihat klise yang membuat Selly bergidik geli.

"Seriusan gue harus banget ngelakuin itu?" tanya Selly.

Kaia mengangguk, "Ada ide lagi? Ini baru permulaan Selly. Lo gak inget dengan cara lo deketin Selly yang pamer kekayaan mulu buat dia jadi jauh sama lo."

"Tapi itu bukan gue banget!!" teriak Selly frustasi.

"Gak terlihat buruk juga Sel, lo coba dulu aja." ujar Zara mencoba ikut meyakinkan.

Selly menghela nafasnya kasar, "Oke! Gue bakal coba."

Kaia dan Zara tersenyum puas. Mereka keluar dari kamar mandi dan segera melangkah untuk mencari keberadaan Elang. Selly harus mencoba saran dari Kaia. Berharap rencana itu akan berhasil walaupun ia sendiri tidak yakin.

Mata Selly melihat Elang dari ujung koridor. Selly mencepatkan langkahnya untuk segera mendekati Elang.

"ELANG!!!" panggil Selly berteriak.

Tidak ada hanya Elang yang menoleh inti Graciouz yang lainnya juga ikut menoleh. Saat itu, Selly menjalankan ide dari Kaia dengan berpura-pura jatuh.

"Haduh!" Selly meringis. Ternyata sakitnya beneran.

"Awas jatuh, Sel." ujar Dewa dengan kekehan kecil.

Selly menatap Elang dengan lirih, "Elang bantuin berdiri." Selly mengulurkan tangannya berharap Elang akan menolong.

"Ogah." ujar Elang sambil berlalu.

Dewa tertawa keras, "Makan noh ogah!"

Samudra menggeleng kecil, "Drama banget perasaan, noh temen-temen lo pada ngintip di balik tembok."

Selly melototkan matanya, lalu menoleh kebelakang dan benar mendapati kedua teman-temannya tengah mengintip.

"Ratu drama lo." cibir Dewa.

Selly kesal ia memukul lantai dengan deru nafas menggebu. Malu, sangat malu sekali Selly.

"Bangun."

Selly terkejut dengan suara itu. Ia mendongak dan mendapati sebuah tangan terulur kepadanya.

"Juna...?"

"Lo gak mau berdiri?" Juna mengangkat sebelah alisnya.

Selly menatap tangan Juna lalu ia meraihnya dan segera berdiri. Ia menepuk belakang roknya untuk menghilangkan debu yang menempel.

ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang