17. SELLYANA LORENZ

4.9K 557 138
                                    

"Jangan pernah lupakan jika karma itu ada."

Caramel Valencia Pradipta

—Caramel Valencia Pradipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Caramel, Primily, Ghia, Freya dan juga Juni baru saja memasuki pintu kantin. Sudah banyak anak yang memenuhi meja kantin. Mata Caramel menangkap kumpulan laki-laki tampan di ujung kantin, sedang bercanda gurau. Ada Elang disana, mata mereka bertemu sesaat sebelum Caramel memutus kontak mata mereka. Lalu, mata Caramel mengedar kembali mencari keberadaan Sellyana Lorenz berserta anteknya.

"Itu disana Mel," ujar Juni menunjuk arah meja Selly.

Mata Caramel langsung mengikuti arahan Juni. Di sana, Selly tampak menikmati makanannya. Bibir Caramel seketika terangkat. Rasanya gemas, tidak sabar untuk mempermalukan Ratu sekolah.

"Oke. Tapi ada satu syarat."

Juni mendongak, "apa syaratnya?"

"Kalian harus bantuin gue buat kasih pelajaran ke Selly." Mata Caramel menoleh ke Ghia, "Lo juga Ghi."

"Tapi, Selly bukan tandingan kita Mel." peringat Freya.

"Karena dia anak pemilik sekolah?" Mereka semua mengangguk, "Gampang, gue bisa urus."

Selintas ingatan tentang pertikaian kemarin memasuki otak Caramel. Dan hari ini Caramel di bantu oleh keempat perempuan ini akan memberikan pelajaran kepada Selly.

Jujur. Sangat sulit memaafkan orang yang sudah menghina bahkan membenci saudari kembarnya dengan secara terang-terangan. Tetapi, Caramel membutuhkan mereka untuk balas dendam. Terlepas mereka, Selly lebih parah memperlakukan Vanilla.

"La, coba lo ada di sini mungkin lo bakal ketawa paling keras saat lihat Selly sengsara."

Pergerakan Caramel sudah pasti mencuri perhatian murid yang sedang menikmati makanan mereka. Apalagi saat Caramel berjalan ke arah meja Selly dan menduduki bangku panjang di hadapan Selly.

Selly terkejut akan kehadiran adik kelasnya yang ia tahu bernama Caramel. Selly langsung memasukkan Caramel di dalam daftar hitamnya karena telah berani duduk bersama mereka. Sedangkan, belum pernah ada anak murid seberani Caramel kepada dirinya.

"Mau apa lo?!" Selly langsung menghardik Caramel.

Caramel memberikan senyuman yang membuat Selly semakin curiga, "Mau..." mata Caramel melihat segelas air, ia langsung meraihnya dan menyiramkannya pada wajah Selly, "Cari masalah sama lo."

Kantin mendadak hening. Mereka terkejut melihat perlakuan Caramel kepada Selly. Dan sebagian orang sudah siap dengan ponsel mereka, mengabadikan pertikaian yang akan terjadi.

"KURANG AJAR!!"

Selly bangkit dengan wajahnya yang basah, tangannya mengepal. Lalu, ia menghampiri Caramel dengan menarik seragamnya—membuat Caramel ikut bangkit.

ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang