Kalian ketemu cerita ini lewat jalur apa kalau tau?
***
Caramel menginjak rem mobil saat sudah berada di tempat parkir sekolah. Tepat sekali saat ia sampai tidak lama inti Graciouz juga datang. Mata Caramel senantiasa menatap kelima cowok yang baru datang itu. Caramel bingung, bukankah tadi Gama membawa mobil tetapi kenapa sekarang sudah berganti dengan motor? Sudahlah Caramel tidak mau ambil pusing.
Caramel memakai tasnya yang berwarna hitam. Lalu dengan langkah pelan ia menghampiri inti Graciouz. Beberapa orang mengawasi pergerakan Caramel jika saja ia akan melakukan sesuatu yang membuat satu sekolah heboh.
"Selamat pagi ketua." sapa Caramel dengan senyum lebarnya.
Disapa begitu membuat Elang merasa bingung. Ditambah senyum lebar yang diberikan oleh perempuan itu, terasa sangat aneh.
Elang menaikan alisnya seolah bertanya dengan tujuan Caramel menyapa dirinya.
Caramel memegang tasnya, "Cuma mau bilang makasih aja karena lo gue ganti mobil." Caramel menghela nafas, "Soalnyague udah lama banget pengin ganti mobil berkat lo gue ganti mobil sekarang." di akhir kalimatnya Caramel menoleh kebelakang menunjuk mobilnya.
Banar-benar terasa sangat mencurigakan. Kemarin sangat marah dan sekarang berterima kasih? Tidak salah?!
"Oh, abis nyuri dimana?"
Mendengar itu membuat Caramel kesal setengah mati. Itu artinya Gama bercerita tentang kesalahpahaman yang terjadi tadi. Dengan susah payah sekali Caramel tersenyum seolah tidak tersinggung dengan ucapan Elang.
"Siapa nama lo?" Caramel menunjuk ke arah Gama, "Oh ya, Gama kan?"
"Yang sopan sama senior." tegur Juna.
"Oke sorry, mungkin Kak Gama belum bilang kalau tadi pagi hanya kesalahpahaman saja. Gue salah buka pintu mobil dan di tuduh pencuri, bukan begitu Kak Gama?" Gama hanya berdeham membalas ucapan Caramel.
"Denger gak tuh? Atau telinga kalian bermasalah?" tanya Caramel.
"Gak usah basa-basi, lo ngapain kesini?" tanya Elang.
"Santai aja kali, gak usah ngegas kan gue mau bilang makasih sama lo...lo... lo...lo... dan lo." ujar Caramel sambil menunjuk kelima inti Graciouz. Bahkan nada dan bahasa ucapan Caramel terlihat santai seperti berbicara kepada orang yang sudah kenal lama.
"Makasih doang? Lo lupa atas apa yang lo bilang kemarin?! Asal lo tahu gue belom maafin lo atas kesalahan kemarin." suara berat dan datar Elang terdengar di telinga Caramel. Bukannya takut, Caramel tertawa.
"Kesalahan apaan? kok gue gak merasa ya?"
"Yey! Nih bocah gak ada takut-takutnya perasaan!" ujar Dewa yang melihat Caramel malah tertawa.
Elang memejamkan matanya, adik kelasnya ini memang tidak ada rasa takut kepadanya. Bahkan Elang menatap dengan tatapan tajam tapi tidak mampu menciutkan nyali Caramel.
Elang maju, lebih mengikis jaraknya dengan Caramel, "Lo udah mendatangkan bahaya untuk diri lo sendiri, asal lo tau!" Elang memberikan tatapan penuh intimidasi pada Caramel yang dibalas senyuman tipis oleh gadis itu.
"Dan asal lo tau ketua, gue sama sekali gak takut dengan bahaya." balas Caramel membalas tatapan Elang.
"Gila nih cewek!" celetuk Samudra.
"Masih pagi tapi auranya udah panas banget ya?" Caramel mengibaskan tangannya, "Gue pergi deh." Caramel berbalik badan.
"Ohiya hampir lupa!" Caramel menoleh kembali lalu memiringkan kepalanya untuk melihat motor yang ada di belakang tubuh Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang
Teen FictionElang Denagra Grisham, ketua dari sebuah geng yang bernama Graciouz. Elang memiliki semua hal yang disukai wanita; wajah tampan, populer, berasal dari keluarga terpandang dan jago berkelahi. Sayangnya, sikap Elang tidak terlalu welcome kepada wanita...