23. BERANTAKAN

5.5K 589 218
                                    

"Sesuatu pasti ada alasan, iya benar. Alasan."

—Sellyana Lorenz
.
.
.

"GUE SAMA CARAMEL RESMII PACARAN!!!"

Semua orang terkejut mendengarnya. Bagaimana tidak, mereka terlihat tidak dekat bahkan interaksi keduanya tidak jauh dari pertengkaran. Dan tiba-tiba sekali memberikan pengumuman bahwa mereka resmi berpacaran. Ini sangat gila, tetapi pengakuan itu datang langsung dari Elang membuat mereka mau tidak mau mempercayainya.

"Daebak! Diam seperti tidak tertarik dan bergerak meresmikan hubungan." ujar Freya tak percaya.

"Gak nyambung, goblok." sambung Primily.

"Gue speechless banget dah! Gak bisa berkata-kata lagi." ujar Juni.

"Mereka beneran pacaran gak sih?" bingung Primily.

Ghia sejenak berfikir, "Tapi itu kaya keputusan sepihak gak, sih?"

"Maksud lo Ghi?" tanya Juni dengan otaknya yang lemot itu.

"Ya liat aja, muka Caramel gak ada  happy happy nya." ujar Ghia terus memperhatikan raut wajah Caramel.

"JANGAN PERCAYA SAMA MANUSIA SINTING SATU INI!" Teriak Caramel saat berhasil keluar dari rangkulan Elang.

"Hey baby..." panggil Elang dengam lembut seolah membantah ucapan Caramel tadi. Mendengar itu membuat Caramel merasa geli dan rasanya ia ingin memukul bibir Elang dengan sepatu yang ia pakai saat ini.

Beda cerita lagi dengan para gadis yang mendengar itu. Mereka menjerit sangat heboh sekali. Tidak kuat dan rasanya ingin pingsan. Berlebihan memang, tetapi itu lah yang terjadi.

"Apaan sih, gaje lo!"

Elang terkekeh pelan.

Melihat itu membuat Selly merasa panas. Satu-satunya cara agar dia kembali seperti dulu, menguasai sekolah dengan mengambil hati Elang sepertinya akan sulit. Dan lagi-lagi itu semua karena Caramel.

Rasa benci di dalam dirinya untuk Caramel semakin bertambah melihat ini. Tidak, dia tidak bisa membiarkan ini semua begitu saja. Dengan tangan terkepal ia melangkah dengan cepat untuk menghampiri Caramel yang sedang berseteru bersama Elang.

Byurrr...

Selly mendorong tubuh Caramel ke dalam kolam renang yang lumayan dalam. Seketika suasana kembali heboh.  Semua begitu terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Sellyana Lorenz. Ada pula yang sudah bisa menebak ini bakal terjadi, karena pasti Selly tidak akan diam saja di perlakukan seperti itu.

"Selly, lo gila!" teriak Elang. Cowok bermata abu-abu itu pun ikut terkejut.

Elang melihat tubuh Caramel berada dalam air. Perempuan itu berusaha untuk tetap membuat kepalanya tidak tenggelam. Elang tidak bisa berdiam saja, ia membuka jaketnya lalu dengan segera ikut masuk ke dalam air. Laki-laki itu meraih pinggang ramping Caramel membuat perempuan itu langsung meraih tubuh Elang dan memeluknya. Ia nyaris tenggelam. Sial!

Elang membawa tubuh Caramel ke tepi kolam. Beberapa orang yang di atas membantu dirinya untuk menjangkau Caramel.

"Aigo.. Caramel!!!" jerit Freya.

Primily, Juni, Freya dan Ghia langsung bergegas mendekat. Mereka ikut khawatir apa yang telah terjadi dengan Caramel. Ghia membalut tubuh Caramel dengan handuk yang ia dapat dari pegawai hotel.

Kesadaran Caramel masih stabil. Ia hanya batuk-batuk karena tadi ia meminum air kolam yang lumayan banyak.

Ghia mengelus pundak Caramel, "Lo gak papa kan, Mel?" tanya Ghia tampak khawatir.

ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang