🎶NOT FOR SALE- ENHYPEN
.
.
.Elang mendengkus. Ia dan keempat temannya itu punya rencana untuk menguncikan Caramel di dalam gudang sendirian. Itu rencana yang di berikan oleh Samudra. Elang tidak akan sesadis itu membuat ide. Karena saran dari Juna agar perempuan ini tak berani kepada mereka. Karena semua pada menyetujui ide itu, Elang tak punya pilihan lain untuk menolak. Namun, yang terjadi di luar rencana yang mereka buat. Elang merasa ini seperti senjata makan tuan.
Elang sudah bisa tahu, jika yang mengunci barusan itu salah satu temannya yang sangat bodoh karena tidak melihat situasi terlebih dulu sebelum mengunci pintu.
Elang juga bingung dengan perasaannya ini. Ia terlihat khawatir dan langsung datang kemari saat mendapatkan pesan dari orang yang tak ia kenal. Elang takut, jika saja salah satu dari musuh datang ke gudang sekolah dan menemui Caramel yang sedang terkurung. Elang takut akan terjadi yang macam-macam pada gadis itu.
Alasan Caramel berbeda. Ia di suruh mengambil sapu di gudang karena hari ini piket pertama dirinya. Caramel ingin menolak tadinya dan berteriak kepada mereka bahwa tidak ada yang boleh menyuruh-nyuruh dirinya karena ia anak pemilik sekolah. Tetapi ia cepat sadar, jika saja ia melakukan itu berarti dia dan Selly tidak ada bedanya. Dia membeli sekolah ini hanya semata-mata membalas dendam saja.
"Terus gimana?" tanya Caramel mulai panik.
"Tunggu pintunya terbuka, apalagi?"
Caramel membuka mulutnya tak percaya, apa itu artinya ia dan Elang akan terkurung di gudang? Berdua? Semalaman?
NO!
Caramel terus saja menurunkan knop pintu itu dan berharap ada keajaiban yang akan terjadi dan pintu itu akan terbuka. Ia tidak mau terkurung di sini.
"Mau lo coba sampai tangan lo putus juga gak bakal bisa kebuka." ujar Elang, ia terus memerhatikan Caramel dari belakang.
Caramel menoleh, "Lo keliatan santai aja? Atau ini ulah lo?" ujar Caramel dengan tatapan penuh curiga.
"Menurut lo gue bego dengan menguncikan diri sendiri di gudang dengan perempuan sok hebat kaya lo?" Elang menaikan alisnya yang sangat terlihat menyebalkan di mata Caramel.
"Kalau buat ngunciin lo sendirian itu baru rencana gue." lanjut Elang dalam hati.
Caramel menghela nafasnya, ia teringat sesuatu, "Ponsel! Iya ponsel! Ponsel lo mana?!" tanya Caramel dengan semangat.
Elang menunjukkan dua telapak tangannya, "Tertinggal di kantin,"
"Oh shit!" Umpat Caramel, "Hape gue juga di dalam tas."
Caramel menjambak rambutnya frustasi. Dia tak tau harus melakukan cara apa lagi supaya ia bisa keluar dari gudang ini.
"HELP ME!!!"
"SIAPAPUN YANG ADA DI LUAR TOLONGIN GUE!!!"
"GUE TERJEBAK DI GUDANG!!!"
"PLEASE!! YANG ADA DI LUAR TOLONGIN GUE!!!"
Caramel terus berteriak sambil menggedor pintu karena ia berharap ada orang yang melewati gudang dan mendengar teriakkan darinya.
"Berisik! Lo bisa diem?!"
"Gue lagi usaha asal lo tahu!" balas Caramel berteriak, "Kalau pun pintunya ke buka lo juga bakal bisa keluar."
"Yang lo lakuin itu percuma! Karena gak bakal ada yang lewat, lo gak tau ini jam berapa?" Elang mengangkat alisnya seolah menyuruh Caramel untuk melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang
Ficção AdolescenteElang Denagra Grisham, ketua dari sebuah geng yang bernama Graciouz. Elang memiliki semua hal yang disukai wanita; wajah tampan, populer, berasal dari keluarga terpandang dan jago berkelahi. Sayangnya, sikap Elang tidak terlalu welcome kepada wanita...