🥀 || ⓿❹

99 89 43
                                    

HAPPY READING!!!🌹

****

"Jadi lo pindah ekskul ?" Bintang mencoba bertanya pada Inggit .Lebih tepatnya mengintrogasi sahabatnya itu.Karena saat ini Inggit menjadi perbincangan seisi sekolah.Gadis cupu yang menjadi hujatan,hinaan,cacian,dan makian.Sekarang malahan pindah ekskul.Apalagi dia masuk kesebuah keluarga besar LILYTERNE CASTLE LITERINDO, sebuah nama dari eskul sinema.Dengan ketua yang terkenal dengan dingin,datar bahkan kejam.

"Iya" Jawab Inggit pelan.Ia menunduk sambil memainkan sebuah lipatan jahitan yang ada disebelah kanan kiri seragamnya.Tak berani menatap Bintang,karena ia sudah tau kalau sahabatnya akan memarahinya.Ia sudah pasrah.

Bintang memutar bola matanya malas.Sahabatnya memang selalu begitu.Menundukkan kepala ketika sedang diberi pertanyaan.Ia jadi heran sendiri,apakah wajahnya seperti hantu yang ada di Jepang,hantu khosisaeona?

"Lo kenapa pindah ke sinema si?lo tau sendiri kan kalau ketuanya itu songongnya minta di kubur!" Bintang mencoba menghela nafasnya.Menetralkan emosinya.

"Aku mau bantu kak Vano "Jujur Inggit dengan posisi yang masih sama.

Bintang mengambil kursi yang ada didepan.menggesernya,lalu duduk disamping Cindo.

"Cih!ngapain lo bantu dia?,"

"Ekskul sinema mau ngadain festival lomba.Jadi,aku mau bantu biar menang" Kata Inggit melirik kearah Bintang.

"Emang anggota yang lain kerjaannya cuma molor?nyampe lo diajak paksa?!."

"Engga kaya gitu .Soalnya kak Tara udah keluar " Sahut Inggit.Ia lalu mengambil sebuah buku untuk pelajaran pertama dari dalam tas.

Bintang begitu kaget ketika mendengar penuturan Inggit.Tangan yang tadi sedang mengoleskan liptin,malahan sekarang memegang bahu Inggit dengan kuat.

"Serius demi apa?!gue ngga nyangka sumpah.Mana kak Tara udah pro banget lagi di bidang sinema .Ngga kaya ketuanya yang bisanya cuma ngatur,ngekang,marah-marah!" Histeris Bintang semakin melengkingkan suaranya.

"Ngga boleh gitu tang" Tegur Inggit sambil membenarkan kacamatanya.Ia menurunkan tangan Bintang dari kedua bahu miliknya.

"Emang nyatanya kaya gitu tau!"Sunggut Bintang kesal.

"Iya,tapi ngga boleh kaya gitu" Lanjut Inggit.Ia membuka buku yang baru saja diambilnya.Membukanya lalu membaca deretan rumus kimia.Ya benar,jam pertama pelajaran hari ini adalah Kimia.Pelajaran yang membuat semua murid harus menelan ludahnya pahit.Menerima kenyataan bahwa otak mereka harus menghafal sebuah tabel periodik unsur.Membuat kinerja otaknya lelet dalam mencerna pelajaran yang lain.Terkadang juga terdapat notif ruang penyimpanan hampir penuh, kosongkan sebagain ruangan!

****

"Inggit jadi masuk ke ekskul sinema" Tutur Chandra yang masih saja membaca sebuah naskah karya Tania,salah satu anggota Lilyterne castle Literindo.Ia enggan menatap salah satu sahabatnya.Entah itu Vano atupun Rio.

"Kenapa lo masukin dia?" Sinis Vano.Mendengar namanya saja ia ingin mengubur gadis cupu itu hidup-hidup.Ya!dia ingin sekali.

Chandra beralih pandangan.Menatap Vano sebentar.Sedetik kemudian ia kembali menatap naskah yang ada ditangannya,"Lo ada masalah sama dia?kayaknya lo benci banget sama Inggit.Padahal dia itu pintar dan oke" Santai Chandra tanpa menataP Vano.

"Bukan urusan lo!" Tajam Vano.

"Lantas?kenapa lo marah gue masukin Inggit ke Lilyterne?Lo ada masalah sama dia?" Sinis Chandra.

SEPOTONG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang