🥀 || ⓿❼

89 84 28
                                    

-HAPPY READING 🥀-

Inggit berjalan di koridor dengan kaki kanan yang pincang.Dia berjalan seperti suster ngengsot, menyeret salah satu kakinya saja.Luka di lutut yang mengenai aspal belum sembuh total.Ia pergi kemarin dengan sedikit berlari ketika ia sudah memberesi catering pesanan pelanggan.Dan jangan tanyakan keadaan catering itu,yang pasti hancur lebur.Antara lauk pauk dan nasi menjadi satu.Membuat Inggit merasa sangat sedih.Untung saja,pelanggan itu cukup baik.Jadi,masih ada waktu besok untuk mengganti.

Ia berjalan saat ini hanya menggendong tas punggungnya dengan kedua tangan yang digunakan untuk membawa buku paket sebanyak 5.Hari ini dia libur terlebih dahulu untuk membuat kue seperti biasanya.Karena Asih,ibunya sama sekali tidak mengizinkan Inggit untuk membuat kue.

Tatapan sekitar yang sangat menusuk dan begitu tajam dalam menatap Inggit yang saat ini bah idola.Bukan idola tepatnya.Baginya,idola adalah orang yang dipuja-puja karena kekayaan bahkan kecantikannya.Tidak seperti dirinya,hanya gadis cupu dan miskin yang bisa masuk kedalam sekolah Elite.Itupun karena bantuan beasiswa yang membuatnya bisa bertahan sampai saat ini.

Hey sudra!!!

Teriakan dari ujung koridor membuat kakinya menjadi gemetar.Ia tau panggilan itu yang akan berakhir pada sebuah penghinaan yang sangat menyakitkan.

Jijik gue lihat dia!

Cihh!ngga Sudi gue punya sahabat yang cupu!miskin kaya dia!!

Eh gais,dia bisa sekolah disini gegara beasiswa!!

Untung ketolong pinter ya,kalau engga pastinya dia udah jadi gembel!!

Ya iyalah!jadi babu!!

Bukannya dia babunya si Alex??

Eh gue lupa! maklumlah dia dijadiin babu!kastanya aja berbeda!!

Mau-mau nya Bintang temenan sama dia!!

Ngga takut dilabuhi apa ya?!

Ucapan bahkan hinaaan mereka mengiringi langkah Inggit Ia seakan tak mendengarnya.Tapi dilubuk hati yang paling dalam,ia sangat sedih.Dari banyaknya manusia didunia,mengapa harus dirinya yang dicaci?dimaki?dihina?

"Jangan dengerin mereka!"Tegur seorang cowok yang baru saja memakainya earphone ditelinga Inggit.

"Kalau jalan jangan nunduk!dibawah cuman ada sepatu ngga ada berlian ataupun mutiara!"Lanjutnya sambil mensejajarkan tubuhnya kesamping Inggit.

Inggit sangat begitu kaget.Baru kali ini dia melihat seorang cowo dan wajahnya pun begitu sangat asing dikedua matanya.Akankah dia pernah bertemu sebelumnya? sampai-sampai dia menolongnya?apakah dia murid baru?

"Jangan bengong!"Tegurnya dengan tangan kanan yang melambai pelan didepan wajah Inggit.

"Eeh"jawabnya gugup.

"Jangan gugup gitu dong.Rileks aja kali.Kenalin gue Iqbal Ginanjar agustian Okizone"Katanya sambil mengulurkan tangan ke arah Inggit.

Tak mendapatkan respon apapun,cowo itu hanya terkekeh pelan."Panggil Oki"Katanya cukup lembut.

Inggit masih tak bergeming,ia masih bingung.Siapakah orang yang ada dihadapannya?

SEPOTONG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang