Ariel Yuriana itulah nama gadis yang ceria itu, dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, hidupnya itu aman-aman saja sih tapi...Dulu saat masih berada di taman kanak-kanak Ariel ini terkenal pendiam bahkan jarang teman-temannya mendengar ia berbicara. Ibunya selalu datang menemaninya di taman kanak-kanak itu sampai suatu hari ibunya tidak datang karena masih harus membereskan rumah.
Ariel bersama dengan temannya yang juga pendiam tapi ia cengeng, mereka berdua keluar dari kelas mereka. Saat keluar banyak ejekan dari mulut anak kelas sebelah tapi ya sifat mereka yang pendiam membuat mereka hanya diam, dan saat itu Ariel masih lah anak lemah nan polos.
Mereka berdua duduk di ayunan dan anak dua anak dari kelas mereka mengayunkan sekuat tenaga ayunan dari besi itu. Ariel yang takut ketinggian berusaha menapakkan kaki di tanah dan ia berhasil tapi akibatnya kakinya terluka dan hiasan di sepatunya lepas semua.
Barulah setelah bell masuk mereka semua kembali ke kelas masing-masing, Ariel juga membiarkan kakinya yang terluka ia sudah biasa menahan sakit karena waktu masih kecil ia sering sekali terjatuh.
Pada bell pulang ibu Ariel telah menunggunya, Ariel berlari memeluk ibunya dan tersenyum, ibunya membawanya ke warung Ariel duduk di kursi yang lebih tinggi dari tubuh miliknya itu.
Ibunya melihat sepatu dan kaki Ariel yang memar dan bertanya apa yang terjadi tapi Ariel tetap diam sampai ibunya mencari ke sekolah nya, ibunya menemukan hiasan sepatu Ariel dekat ayunan.
Ya ibunya marah, khawatir, dan cemas, Ariel suka saat ibunya memandangnya seperti itu. Dan ya lagi-lagi di sekolah Ariel kesakitan, mata nya dicolok menggunakan pena oleh teman sekelasnya yang sering membuly dirinya.
Ariel menangis bahkan matanya berdarah melihat hal itu teman Ariel yang pendiam melaporkannya ke guru alhasil Ariel diobati.
Lagi-lagi wajah khawatir nan cemas datang dari ibunya, jujur saja bukan karena apa ia menyukai wajah seperti itu hanya saja melihat wajah orang yang khawatir membuat Ariel merasa diperhatikan.
Tidak lama Ariel naik kelas 1 sekolah dasar ia sangat bersemangat memilih sekolahnya, ia satu sekolah bersama teman dekatnya dari kecil.
Ya hari-hari di sekolah itu begitu tenang sampai ibunya mengandung lagi. Ariel awalnya bahagia karena menurutnya ia akan punya teman main.
Tapi lambat laun ia merasa ada yang berbeda awalnya ia biasa saja tapi lama-kelamaan perbedaan itu semakin terasa.
Ariel merasa kurang diperhatikan tapi ia mencoba mengerti bahwa ada yang lebih membutuhkan perhatian daripada dirinya.
(Kau naif sekali Ariel)
Anak itu lahir, anak dari ibunya yang artinya adalah adiknya telah lahir. Dari awal ia melihat wajah nya saja tidak diperbolehkan dengan alasan ia sedang flu dan Ariel memahami itu.
Anak itu tumbuh besar dan ya ia menjadi anak iblis karena sudah dimanjakan sejak dulu. Ada suatu hari Ariel diminta untuk menjaganya dan Ariel tersenyum mengangguk.
Ariel bermain dengan anak itu tapi anak itu malah menangis Ariel yang panik tak sengaja menumpahkan air hingga basah, dan anak itu menangis histeris.
Ibunya yang kembali dari warung mendengar tangisan anak itu marah dan untuk pertama kali dalam hidul Ariel dirinya ditampar.
(Fyi Zaza males nyebutnya adik jadi Zaza tulis anak aja ya)
Ariel menangis dan mengatakan itu bukan salahnya membuat anak itu menangis tapi anak itu malah menunjuknya sebagai orang jahat ia juga menunjuk air yang tumpah.
Ibunya mengartikan bahwa Ariel kesal dengan anak itu lalu ingin menyiramnya dengan air tapi air itu terlalu berat hingga tumpah.
Ibunya yang kesal kembali menampar Ariel yang terduduk sambil memeluk kaki ibunya, ibunya mengusir Ariel dan mengunci pintu Ariel histeris dan memohon ampun tapi tetap saja pintu itu tak dibuka.
(Kasihan lah nasibmu Ariel huft... tenang saja Zaza sudah mengatur agar kau hidup bahagia di cerita ini.)
Pintu akhirnya dibuka Ariel masuk dan rupanya langit sedang mendung karena itu pakaian harus diangkat.
Sejak saat itu Ariel sering menangis dan mengadu pada Kakeknya yang telah tiada pada malam hari, gadis kecil yang dulu menangis dengan keras agar diperhatikan dan diseka air matanya kini harus mengecilkan suara tangisannya dan hanya ditemani oleh kesendirian di kegelapan.
Gadis kecil yang sangat takut akan kegelapan lambat laun menyadari bahwa kegelapan bukanlah suatu hal yang menakutkan bahkan kegelapan menjadi temannya dan penenangnya dikala ia bersedih sendiri.
Suatu hari Ariel sedang mengupas bawang dan tangannya tak sengaja terkena pisau alhasil luka sayatan terpampang jelas di tangannya, darah mengucur walaupun sedikit.
Ibunya langsung panik dan mengambil p3k untuk mengobatinya. Ariel lagi-lagi melihat raut wajah yang ia rindukan ia ingin menangis tapi sebisa mungkin ia menahannya bibir nya tertarik ke atas, Ariel tersenyum lembut.
Sejak saat itulah Ariel sangat menyukai darah karena dengan begitu akan ada raut wajah khawatir dan cemas dari keluarganya hanya untuknya..
Begitu juga saat dirinya sakit bahkan ayahnya yang jarang berinteraksi dengan dirinya selalu menemaninya di kala ia sakit.
(Fyi Zaza nangis nulisnya)
Dan lagi karena hal itu Ariel ingin selalu sakit, tapi anak itu terlihat begitu licik ia membuat lagi-lagi Ariel yang disalahkan, ia kembali di usir dan malamnya menangis dalam diam.
Tak terhitung berapa banyak hal itu terjadi, hingga Ariel memutuskan untuk bunuh diri tapi percuma gadis itu terlalu takut akan kematian, dan berakhir dengan hanya menyayat tubuhnya.
Dari luar ia tampak sangat bahagia tapi dari dalam hatinya ia sangat terluka, fisiknya baik-baik saja tapi mentalnya sangat rapuh karena terlalu banyak luka di sana.
🦋🦋
_______________
Story by : DindaQueenza [Zaza]
Part selanjutnya masih side story Ariel ya sad banget ya tapi tenang kok bakal Zaza buat di bahagia.
Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..Kisahnya dari true story loh coba tebak siapa? 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]
Fantasy[Jangan Lupa Follow Zaza ya!] [Alur cerita lambat!] [Tulisan Amburadul/acakan] [Tidak di Revisi!] [Agak ga jelas] "Aku terbangun, tapi ini dimana bukankah aku tadi dari kamar mandi kenapa bisa....?" Ariel seorang gadis berusia 12 tahun yang barusan...