Prologe S2

1.8K 156 23
                                    


    "Aku akan pergi ke wilayah Valentieno," ucap seorang gadis kecil dengan surai hitam gelap layaknya malam tanpa bintang, kulit putih yang begitu halus dan lembut, pipinya yang tembam, bulu matanya yang bergetar, dengan kedua pupil matanya yang cukup besar, gadis itu bagaikan boneka hidup.

Ucapan dari gadis itu membuat mereka semua yang mendengarnya terkejut, sementara gadis itu dengan santainya menyeruput teh yang disajikan.

"Apa maksudmu, Azura?" Tanya seorang pemuda dengan dingin, Cloraz menatap Azura dengan matanya yang kelam.

"Bukankah sudah kubilang kakak, aku akan pergi ke wilayah pendosa itu." Jelas Azura meletakkan cangkir teh miliknya sambil menatap Cloraz dengan santainya.

"Kau tidak pergi sendiri kan, Azura?" Kini seorang gadis dengan surai merah muda pekat bertanya dengan lembut pada Azura yang duduk di sebelahnya, Hersa menatap Azura dengan mata berkaca-kaca.

"Tentu aku tak pergi sendiri kak Hersa, aku pergi bersama Noelle." Jawab gadis kecil itu sambil tersenyum.

"Siapa yang mengizinkan kau pergi, Azura?" Tanya seorang pemuda kecil yang terlihat berumur 12 tahun itu, Azrazel melirik tajam pada Azura yang mengerutkan keningnya tidak setuju dengan pertanyaan kakak [angkat] nya itu.

"Diriku sendiri." Gadis itu mencoba untuk tetap tenang selagi menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Azrazel.

"A-azura, begini.. kau itu masih kecil jadi-.." belum selesai Cloez berkata, gadis itu memotongnya.

"Bibi Yurien sudah mengizinkanku." Azura berdiri dari duduknya.

Mereka semua bungkam, karena mau bagaimanapun wali sah Azura saat ini adalah ibu dari Cloez dan Cloraz yang tak lain adalah Yurien Lacotta, sampai Azrazel genap berusia 16 tahun. Diam-diam Azura tersenyum miring karena tak akan ada yang bisa membantah jika dia sudah mendapatkan izin dari walinya.

\^°*°^/

Sebuah kereta pedagang melewati perbukitan yang hijau, seorang gadis dengan surai putih salju, gadis itu mempunyai kulit putih pucat layaknya salju, mata birunya yang seperti langit begitu indah. Gadis itu seolah-olah terlahir dari salju, ia memegang topinya yang terbuat dari jerami itu, angin membuat surai putih saljunya itu berkibar begitu indah, binar-binar matanya bercahaya melihat sebuah gerbang kota dari kejauhan.

"Apakah kita akan segera sampai?" Tanya gadis itu antusias. Seorang perempuan dengan rambut coklat mengangguk mengiyakan pertanyaan gadis itu.

Tak lama mereka akhirnya sampai di gerbang dan berhasil masuk, gadis itu tak henti-hentinya menatap sekelilingnya, karena kagum akan betapa padatnya pasar di kanan dan kiri mereka. Hingga akhirnya mereka berhenti di sebuah kuil besar, seorang pemuda dengan surai pirang dan manik mata yang terlihat seperti batu amethys menatap gadis itu dengan senyuman hangatnya.

"Baiklah, aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini. Setelah ini mungkin kita akan bertemu lagi dalam waktu yang cukup lama, aku pamit dan jaga dirimu Ri- maksudku Aria." Pemuda itu mengecup tangan gadis itu sebagai salam perpisahan dan gadis itu mengangguk.

"Pergilah ke arah kolam, Ar."

Sebuah suara di dengar gadis itu, dan gadis itu menurutinya. Ia tiba di sebuah kolam dengan air mancur di tengah kolam tersebut, kolam penyucian. Dengan langkah mantap gadis itu berjalan memasuki kolam itu, ia menceburkan dirinya ke dalam kolam tersebut, seketika air kolam mengeluarkan gelembung-gelembung hitam bersamaan dengan gadis itu muncul ke atas. Manik mata aqumarine berganti sekejap dengan manik ruby.

Gadis itu tersenyum licik, waktu seolah berhenti dua perempuan dengan gaun yang berbeda seolah melambangkan kehidupan dan kematian berdiri di samping gadis itu.

"Aku kembali.."

🦋🦋❄️🌓

🦋🦋❄️🌓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aria???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aria???

______________

Story by : DindaQueenzafa [Zaza]

Emm.. Hai udah lama ya keknya. Zaza masih bingung ama alur cerita ini soalnya ada dua pilihan, jadi zaza mutusin buat dua alur yang sebenernya ngga terlalu jauh beda, juga kalo di naskah ceritanya cukup detail. Bagi yang masih ingat alur ceritanya atau mungkin sering baca pesan zaza dibawah kek gini mungkin kalian bisa nebak siapa Aria, naskahnya ngga selesai-selesai cape zaza, kena writter block mulu (bener ga sih nulisnya) zaza juga udah lelah ama rasa suka, emang ya kalau cewe duluan yang suka kebanyakan ujung-ujungnya pasti NT alias Nice Try.

Padahal zaza udah nurunin tipe biar suka sama orang disekitar zaza, tipe zaza itu yang susah digapai dan ngga nyata. Tapi percuma yang royal dan loyal kek zaza bakal kalah ama yang cantik :) udahlah pasrah enak fokus ama anak-anak yang udah nganggur mungkin udah setahun kali yak.

Semoga kalian sehat semua, makasih buat kalian yang do'ain atau ngucapin yang baik-baik buat zaza, yang jelek moga balik ke dirinya sendiri makasih.

Jangan lupa vote dan komen
Bye..bye..

Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang