Elizars kini tengah kesal karena noda minuman di gaunnya tak kunjung hilang, apalagi nanti Elenor dan beberapa orang yang tak menyukainya secara terang-terangan mengejek dirinya.Azura masuk ke kamar mandi itu tanpa disadari oleh Elizars yang masih merasa kesal
Alasan Azura menargetkan Elizars adalah karena wanita itu dan Devila dikenal sebagai musuh abadi, mereka selalu bersaing dalam hal apapun, apalagi Elizars yang anaknya tiada akibat Devila membuat Elizars semakin dendam pada Devila, dan mendengar kabar Devila yang hamil membuat Elizars kesal sampai ingin membunuh Devila.
"Ck, kenapa wanita sialan itu harus mengandung!" Sambil menggigit jarinya Elizars memandang dendam Devila dalam bayangannya.
"Selir kenapa kau diam saja kalau kau membencinya..?" Elizars memandang terkejut Azura yang tersenyum licik sembari tangannya memainkan rambut hitam bergelombang miliknya.
"I-itu.." Elizars sedikit gugup entah memgapa ia terasa terintimidasi dengan senyum seringai Azura
"Dia membuat anakmu terbunuh bukan? Kenapa kau tidak berbuat hal sama agar ia merasakan apa yang kau rasakan?" Tanya Azura dengan wajah polos.
"Apa kau akan membuat anakmu mati sia-sia? Kau mau membuat dia bahagia? Bagaimana jika nanti karena anaknya ia akan mendapat cinta dari Azaxs? Apakah kau hanya memandangdari jauh dan membiarkan dirimu diasingkan begitu saja?" Azura menatap kosong sambil terus berbisik ke Elizars yang tersulut emosi.
(Azura penghasut uy jadi keinget penghasut di film india 😗)
Elizars terdiam dan seakan tersihir oleh perkataan Azura ia mengangguk membenarkan kata Azura
"Kau benar tidak seharusnya aku berdiam diri saja, dendam ku belum terbalas anakku tidak boleh mati sia-sia! Aku harus membuat bayinya terbunuh!" Mata Elizars dipenuhi dendam, Azura sedikit mundur sambil tersenyum licik kala dirinya berhasil menghasut Elizars.
"Kemarikan gaunmu aku akan membuatnya jadi lebih indah." Azura berkata dan hanya dituruti oleh Elizars.
Azura memanggil tupai nya dan mulai membuat beberapa noda lalu memberikan semacam gliters ke gaun itu membuatnya jadi berkilau.
"Baiklah ayo kita pergi Selir.." Azura berkata lalu berjalan terlebih dahulu diikuti Elizars dengan sejuta rencana pembunuhan untuk membunuh Devila.
Mereka telah sampai dan diumumkan oleh pengawal seperti biasa.
Hanya saja banyak orang yang bingung kala Azura dan Elizars datang bersama, Azura hanya tersenyum polos dan duduk di kursinya disamping Azrazel.
Azaxs belum datang mereka menunggu cukup lama sampai akhirnya orang itu datang
Setelah selesai makan seorang gadis berambut coklat seperti Mariella yang tak lain dan tak bukan adalah Maria El Crazaxs.
Maria berbicara "Ayahanda, apakah menurutmu menganggu seorang selir adalah hal yang baik?" Azaxs menatap gadis itu dengan datar
"Tidak." Jawaban dari Azaxs membuat Maria tersenyum mengejek ke Azura yang masih mengawasi drama yang akan ia buat.
"Tapi tadi aku melihat seseorang membayar dengan sengaja seorang pelayan untuk menabrakkan minuman ke arah selir." Maria berekspresi polos sambil sesekali melirik Azura yang hanya diam memakan puding cokelat.
"Siapa?" Tanya Azaxs dengan muka yang masih datar
"Aku tidak terlalu tahu ayah karena aku melihatnya dari belakang." Maria berpura-pura sedih membuat jijik Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]
Fantasy[Jangan Lupa Follow Zaza ya!] [Alur cerita lambat!] [Tulisan Amburadul/acakan] [Tidak di Revisi!] [Agak ga jelas] "Aku terbangun, tapi ini dimana bukankah aku tadi dari kamar mandi kenapa bisa....?" Ariel seorang gadis berusia 12 tahun yang barusan...